Papua No.1 News Portal | Jubi
Port Moresby, Jubi – Gubernur ibu kota Papua Nugini, Powes Parkop, telah memperingatkan kelompok-kelompok etnis di PNG untuk berhenti bertikai dan saling membunuh, atau mereka semua akan diusir keluar dari kotanya.
Gubernur Parkop menegaskan hal itu di hadapan media dan warga setempat yang tinggal di sekitar daerah Moresby Selatan yang hadir di kantor polisi Badili pada hari Jumat lalu (30/4/2021), ia menekankan bahwa mereka harus menghentikan semua konflik dan pembunuhan berdarah dingin terjadi.
“Saya tidak peduli dari mana kalian berasal, tetapi jika kalian terus menimbulkan persoalan karena saling menyerang, saya akan datang dan menyingkirkan kalian semua – semudah itu,” tegasnya. “Jika kalian tidak bisa belajar untuk hidup berdampingan satu dengan yang lain, maka kalian tidak pantas untuk hidup di antara orang-orang lain.”
Proses negosiasi dengan pemilik tanah di Vadavada, di sepanjang jalan Taurama, juga sedang berlangsung dan masyarakat di sana yang berencana untuk memulai perkelahian atau pembunuhan kedepannya akan diusir, Parkop memperingatkan.
“Saya memiliki tanggung jawab dalam membangun kota ini. NCD sudah dicanangkan untuk pembangunan dan sebagian besar rumah di kawasan pemukiman ini tidak formal dan tidak memiliki izin. Saya punya wewenang untuk menggusur semuanya,” ancamnya.
Ia tidak ragu-ragu untuk menggunakan wewenangnya
Parkop mengatakan jika masih ada perkelahian atau pembunuhan lain di Moresby Selatan, kekuasaannya akan ia gunakan dan dia tidak akan ragu untuk mengusir semua orang dari kawasan permukiman tersebut.
Dia mengatakan polisi telah berupaya sebaik mungkin untuk menjaga hukum dan ketertiban di kota itu, dan dia juga akan memainkan tugasnya untuk membuat kota itu aman demi pembangunan.
“Saya telah memberikan ultimatum kepada orang-orang Vadavada dan saya berharap mereka tidak memulai konflik lagi, dan hal yang sama berlaku untuk masyarakat di Moresby Selatan,” katanya. (Asia Pacific Report)
Editor: Kristianto Galuwo