Papua No. 1 News Portal I Jubi
Jayapura, Jubi – Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan, di era kepemimpinannya bersama Klemen Tinal, terjadi peningkatan tata kelola pemerintaan yang semakin baik, bersih dan berwibawa.
Hal tersebut disampaikan Lukas Enembe melalui Sekretaris Daerah Papua, Hery Dosinaen pada pembukaan rapat Paripurna DPRP membahas rancangan peraturan daerah provinsi tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun 2016, rancangan peraturan daerah provinsi tentang perubahan APBD perubahan tahun anggaran 2017 dan rancangan peraturan daerah provinsi non APBD, di Jayapura, Kamis (10/8/2017).
Ia tekankan, birokrasi merupakan penggerak utama pembangunan. Apalagi di empat tahun pelaksanaan gerakan bangkit, mandiri dan sejahtera telah menampakan hasil, yang mana semakin meningkatnya suasana aman, tentram dan nyaman.
"Dengan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih, maka dapat dipastikan visi dan misi dapat tercapai," ucapnya.
Ia katakan, dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan pembangunan dan pemerintah daerah, pemerintah provinsi telah implementasikan e-government.
"Kami telah meluncurkan dan implementasikan e-goverment dan mendapat apresiasi dari KPK dan menjadikan Papua terdepan di Indonesia Timur," katanya.
Selain peningkatan pada tata kelola pemerintahan, ujar Enembe, kualitas sumber daya manusia Papua yang sehat dan berprestasi juga mengalami peningkatan. "Hal ini tergambar dari tren perubahan indikator indeks pembangunan manusia (IPM) yakni dari 56,25 di 2013 menjadi 58,05 poin pada 2016," sambungnya.
Hal yang sama juga terjadi pada peningkatan taraf ekonomi masyarakat berbasis ekonomi lokal, yang mana pertumbuhan ekonomi Papua kian membaik, dengan tingkat kemiskinan turun dari 31,52 persen di tahun 2013 menjadi 28,40 persen pada tahun 2016.
"Begitu juga tingkat gini rasio yang mencapai 0,39 pada tahun 2016 dibandingkan gini rasio tahun 2013 yang mencapai 0,42," ucapnya.
Disamping itu, kata Enembe, pembangunan jaringan transportasi semakin dipacu dan dipercepat. "Hal ini dilakukan untuk menerobos keterisolisasian wilayah, yang mana tingkat konektivitas antara wilayah mencapai 64,29 persen," tutupnya. (*)