Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Gubernur Papua, Lukas Enembe, meminta masyarakat awam di Bumi Cenderawasih, mulai hari ini stop mendiskriminasikan orang dengan HIV/AIDS atau ODHA.
Penegasan itu disampaikan Enembe saat menghadiri puncak peringatan Hari AIDS Seduni (HAS) 2021 di halaman Kantor Gubernur Papua di Jalan Soa Siu Dok II Kota Jayapura, Rabu (1/12/2021).
Menurut Enembe, peringatan HAS ini bertujuan untuk menghilangkan diskriminasi terhadap orang-orang dengan HIV dan AIDS.
“Saya mengajak saudara-saudara semua dan seluruh masyarakat untuk selalu memegang teguh prinsip global yakni jauhi penyakitnya bukan orangnya,” tegas Enembe.
Ia katakan, sebagai pemimpin dirinya mempunyai tanggung jawab untuk membuat benteng yang kokoh terhadap penularan HIV di Tanah Papua.
“Masih banyak sekali mitos yang tidak benar dan beredar di tengah masyarakat kita mengenai HIV/AIDS. Di sanalah tugas kita semua sebagai abdi negara untuk memberikan pencerahan kepada setiap orang agar tidak berkembang diskriminasi dan kekerasan sosial [terhadap ODHA],” kata Enembe.
Lanjutnya, sebagai sesama umat manusia, semua punya tanggung jawab yang sama untuk memberikan rasa nyaman terhadap ODHA.
“Setiap hari mereka berjuang untuk menemukan sembuh dan pulih dari penyakit tersebut, tapi perjalanan mereka terkadang menjadi sulit oleh karena stigma negatif yang masih besar di tengah-tengah masyarakat kita,” tuturnya.
Baca juga: Ini pesan Ketua KPA Papua di Hari AIDS Sedunia
Satu detik pun, kata Enembe, semua pihak tidak boleh menutup mata terhadap penularan dan penyebaran HIV di Bumi Cenderawasih. Jika tidak melakukan langkah-langkah strategis, penyebaran HIV akan terus terakumulasi menuju angka yang sangat tinggi.
“Saya ingin mengajak seluruh stakeholder untuk tidak hanya menunggu 1 tahun lagi duduk di kursi yang sama memperingati Hari AIDS Sedunia tanpa merealisasikan satu pun aksi di masing-masing instansi,” pintanya.
Enembe meminta untuk jangan menjadi abdi negara yang hanya siap bertugas untuk sebuah seremoni, tapi bergeraklah dan ciptakanlah sesuatu yang dapat membantu Provinsi Papua dalam penanggulangan HIV dan AIDS.
“Hari ini saya selaku Gubernur Provinsi Papua bersama jajaran Forkompimda dan segenap elemen akan menandatangani satu pakta integritas bersama, sebagai komitmen kita dalam memutus mata rantai penyebaran HIV di Tanah Papua dengan target di tahun 2030 nanti kita sudah terbebas dari ancaman virus ini,” tutupnya. (*)
Editor: Dewi Wulandari