Jayapura, Jubi – Terhitung 11 hari lagi atau tepatnya 17 April 2019, pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) presiden dan legislatif secara serentak akan dilaksanakan di seluruh Indonesia. Papua menyatakan siap menjadi contoh demokrasi bermartabat, santun serta damai.
“Sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah, saya tidak menginginkan adanya Golput atau pemboikotan Pemilu di Bumi Cenderawasih,” kata Gubernur Papua Lukas Enembe, di Jayapura pekan kemarin.
Untuk itu, dirinya mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani pada 17 April dengan mendatangi tempat-tempat pemungutan suara yang ada di daerah masing-masing.
“Papua harus menjadi contoh demokrasi yang bermartabat, santun dengan penuh damai bagi provinsi lain di Indonesia,” ujarnya.
“Apabila ada kelompok atau segilintir orang yang ingin melakukan pemboikotan, maka akan ditindak tegas oleh TNI/Polri sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” sambungnya.
Gubernur Enembe juga meminta KPU dan Bawaslu dalam menjalankan tugas tetap berpegang pada aturan yang berlaku dan terus membangun komunikasi, koordinasi dan sinkronisasi yang baik dalam upaya mensukseskan pemilu presiden dan legislatif sesuai jadwal dan aturan penyelenggaraan.
“Silahkan berpegang pada aturan karena aturan akan membuat anda selamat, kalau anda langgar aturan pasti akan ada situasi yang tidak aman di provinsi ini. Bangun sinergitas dan konektivitas pengawasan pemilu secara benar, adil dan professional,” kata Enembe dengan tegas.
Sementara bagi personil TNI, Polri dan Satpol PP, Gubernur Enembe mengharapkan mampu memberikan jaminan keamanan kepada seluruh masyarakat Papua dalam menyalurkan hak politiknya.
“TNI-Polri telah terbukti memberikan situasi yang kondusif dalam memberikan kenyamanan kepada masyarakat, serta menjaga stabilitas daerah di Papua. Harapan kita semua, Pemilu berjalan aman dan lancar di atas tanah Papua,” ujarnya. (*)
Editor: Syam Terrajana