GPI Papua diminta tingkatkan program kerja dan pelayanan

Papua-Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano
Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, saat membuka Rapat Kerja Klasis dan Rapat Kerja Pelayanan Wadah-Wadah Kategorial Klasis GPI Papua Jayapura-Nabire Ke X Tahun Pelayanan 2022, Jumat (3/12/2021) - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, minta pengurus Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua agar meningkatkan program kerja dan pelayanan demi kesejahteraan umat Nasrani dan gereja.

“Semoga kita diberikan semangat oleh Tuhan Yesus Kristus untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita di gereja masing-masing maupun di lingkup GPI secara keseluruhan,” ujar Tomi Mano saat membuka Rapat Kerja Klasis dan Rapat Kerja Pelayanan Wadah-Wadah Kategorial Klasis GPI Papua Jayapura-Nabire Ke X Tahun Pelayanan 2022 di Gereja GPI Elim Abepura, Kota Jayapura, Jumat (3/12/2021).

Dikatakan Tomi Mano, kesejahteraan umat Nasrani dan gereja sangat penting demi kelangsungan pelayanan GPI Papua, terutama di tengah pandemi Covid-19.

“Melalui Rakersis dan Rakerpel ini, dapat menghasilkan keputusan-keputusan bermanfaat bagi peningkatan kualitas program-program kerja GPI ke depan demi pertumbuhan GPI Papua Jayapura-Nabire,” ujar Tomi Mano.

Dikatakan Tomi Mano, pada prinsipnya keberadaan gereja di Papua khususnya di Kota Jayapura telah banyak memberikan kontribusi besar yang strategis terutama di bidang pengembangan spiritual bagi umat Nasrani.

“Hal ini tentunya sejalan dengan visi pemerintah yang salah satu poinnya mewujudkan Kota Beriman. Ini menjadi pra-syarat bagi kelancaran dan kelangsungan pembangunan suatu daerah ke depan yang aman dan damai,” ujar Tomi Mano.

Terkait tema sentral Rakersis dan Rakerpel GPI Papua kali ini “Rapi Tersusun dan Diikat Menjadi Satu”, dikatakan Tomi Mano, kiranya pemimpin umat GPI dapat mengikat seluruh laporan realisasi anggaran dan kerja setiap unsur pelayanan dalam gereja dengan bijaksana.

“Jadikan semua sebagai kesatuan bahwa apa yang kita kerjakan dan capai adalah untuk kemuliaan Tuhan semata. Hindari sikap egois, karena ini bukan ajang melakukan perdebatan yang mengarah pada kehancuran dan menambah pemasalahan juga pergumulan, namun di sini kita dituntun oleh Roh Kudus untuk membicarakan pekerjaan-Nya serta tanda-tanda kerajaan Allah yang akan terjadi di lingkungan jemaat kita,” ujar Tomi Mano.

Baca juga: Mulai 20 Desember, Pemkot Jayapura terapkan PPKM level 3

Wakil Ketua III Sinode Gereja Protestan Indonesia (GPI) Papua, Pdt. Matheis L. A. Sahulata, mengatakan Rapat Kerja Klasis dan Rapat Kerja Pelayanan Wadah-Wadah Kategorial Klasis GPI Papua Jayapura-Nabire Ke X Tahun Pelayanan 2022 untuk mengevaluasi seluruh program pelayanan dan realisasi anggaran pendapatan dan belanja klasis.

“Rapat kali ini untuk menetapkan program kerja baru untuk tahun pelayanan berikutnya. Semoga Tuhan Yesus memberikan kelnacaran dalam rapat ini dengan menghasilkan program kerja demi peningkatan pelayanan kepada umat dan gereka,” ujar Sahulata.

Dikatakan Sahulatan, banyak tantangan yang dihadapi dalam program kerja dan pelayanan di 2021, karena bertepatan dengan pandemi Covid-19, namun tetap melaksanakan tugas dengan menghadirkan inovasi pelayanan sehingga menghadirkan kreativitas demi pelayanan umat.

“Ada yang berhasil tapi juga ada yang tidak berhasil. Tapi itu menjadi sebagai pemicu dalam bersungguh lagi dalam melakukan pelayanan sesuai lingkup dan tugas kerja kami. Oleh karena itu, tidak sekedar evaluasi tapi juga membuat keputusan strategis bagi kelanjutan pelayanan GPI, bukan hanya SDM tapi juga keumatan dan keuangan,” ujar Sahulata.

Sahulata menambahkan rapat kerja kali ini dilaksanakan setelah dilaksanakan rapat kerja sinodal GPI Papua di Klasis GPI Papua Teluk Bintuni. Evaluasi pelayanan sinodal sudah dibicarakan terkait program pelayanan dan anggaran pendapatan belanda.

“Memperbaiki program yang belum berhasil. Memberikan saran dan pendapat membangun dalam forum ini untuk mendapatkan hasil yang baik bagi kelangsungan pelayanan GPI Papua Jayapura Nabire,” ujar Shulata. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Leave a Reply