Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Gedung Olahraga (GOR) Cenderawasih merupakan tertua di tanah Papua, kini telah berubah wujud. Gedungnya terkesan mewah dan memesona. Gelanggang olahraga yang dibangun pada era gubernur Irian Jaya Acub Zainal dan diresmikan penerusnya gubernur Soetran pada medio Oktober 1977 itu akan menjadi salah satu venue penting PON XX Papua.
Letaknya yang strategi di pusat jantung Kota Jayapura, ibu kota provinsi Papua menandakan bahwa GOR Cenderawasih bukan hanya sebuh gedung biasa, tapi memiliki catatan sejarah penting buat kemajuan dan perkembangan olahraga di tanah Papua. GOR Cenderawasih bersama Stadion Mandala dibangun ketika Gubernur Irian Jaya waktu itu dipimpin alm Acub Zainal sekitar 1975 silam.
Menurut jurnalis senior Papua, Dominggus Arnold Mampioper alasan dibangunnya gedung olahraga ini adalah untuk menyiapkan gelaran kejuaraan Sarung Tinju Emas (STE) 1979 yang diikuti petinju terbaik nasional se-Indonesia.
“Saat perhelatan kejuaraan STE, hampir semua petinju ternama Indonesia hadir untuk menunjukan kemampuannya, seperti Samsyul Anwar Harahap, Regi Tomasoa, Koko Pangaribuan, Adi Swandana, Ellyas Pical, Benny Maniani, Carol Renwarin, Agus Souisa, dan Carles Yeseristouw,” kata Mampioper mengenang.
Baca juga: Arena baseball dan softball siap digunakan dalam PON XX Papua
Selain dipakai menggelar berbagai iven olahraga seperti kejuaran tinju, GOR Cenderawasih yang letaknya kurang lebih 150 meter dari pusat pebelanjaan modern Mall Jayapura dan perkantoran ini, sering juga digunakan untuk sejumlah iven olahraga lainnya seperti kejuaraan voli dan bulu tangkis, bola basket, futsal dan lain-lain.
Namun sering kali juga gedung ini dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan di luar olahraga, seperti ibadah keagamaan (KKR), pesta perkawinan maupun hajatan sosial lainnya.
Pada 3 April 2014, Pemerintah Pusat mempercayakan Provinsi Papua menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX melalui keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Nomor 0110 Tahun 2014. Bertolak dari sana sejumlah arena olahraga mulai menjadi perhatian serius pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Papua, salah satunya GOR Cenderawasih yang terletak di bilangan APO, Kelurahan Bhayangkara, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Papua.
Menjelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 mendatang, GOR bersejarah ini di dandan bak seorang putri raja. Pemprov Papua merenovasi atau merehabilitasi GOR Cenderawasih dengan menghabiskan anggaran Rp32 miliar.
Baca juga: KONI optimis PON XX bisa digelar meski tanpa penonton
Meski bentuk aslinya tak diubah secara keseluruhan, namun wajah GOR yang diresmikan pada tahun 1977 silam ini terlihat jauh berbeda dari sebelumnya. Penampakannya lebih mewah dan terkesan modern. Bagian depan gedungnya terpampang LED videotron dengan ukuran raksasa yang diklaim didatangkan langsung dari China.
“Ada tiga unit LED videotron, dua unit LED indoor, dan satu unit terpasang di bagian depan gedung. Tiga-tiganya didatangkan langsung dari RRC,” ujar Margono, site manajer proyek renovasi GOR Cenderawasih kepada Jubi.
Selain LED videotron, GOR Cenderawasih juga menggunakan lantai parket kayu jati untuk lapangannya yang dikhususkan untuk menggelar pertandingan bola basket dan bola voli.
Tribunnya dilengkapi dengan tempat duduk tunggal atau single seater dengan daya tampung penonton 1.481 orang. Dengan rincian kursi lantai 1 (satu) warna merah sebanyak 690 kursi sementara kursi di lantai 2 (dua) berwarna putih sebanyak 791 kursi. Jumlah toiletnya juga ditambah menjadi 18 unit.
Bagian dalam GOR Cenderawasih terpasang sebanyak 16 kamera pengawas pertandingan serta kamera pengawas penonton dan juri. Tak cuma itu, perombakan juga dilakukan pada ruang kamar mandi serta penambahan pemadaman kebakaran (handle fire dan hydrant).
Baca juga: Stadion Lukas Enembe mengawali sejarah PON di Bumi Cenderawasih
Terdapat 12 unit pengeras suara pertandingan dan 2 (dua) unit televisi besar serta kurang lebih 10 unit pendingin ruangan serta penambahan ruang control multimedia dan pengawas pertandingan. GOR Cenderawasih yang monumental bagi orang Papua, kini berwajah tampan serta modern karena setiap lekukan gedung dilapisi Alumunium Composite Panel (ACP) berwarna-warni, bahkan bagian depannya terpampang videotron yang didatangkan langsung dari China.
“Dari sisi pengerjaan (renovasi) sudah selesai 100 persen, hanya tinggal menunggu dukungan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Papua untuk melakukan penataan kawasan atau lingkungan,” jelas Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Kadisorda) Papua, Alexander Kapisa melalui telepon seluler dari Jayapura, Senin 1 Februari 2021.
Menurut Alexander, pengerjaan renovasi gedung yang melahirkan banyak sejarah ini dikerjakan dalam kurun waktu 2 tahun anggaran (2019-2020). Tahap pertama dianggarkan Rp15 miliar, kemudian tahap kedua sebesar Rp17 miliar, dengan total keseluruhan Rp32 miliar.
“Puji Tuhan semua sudah selesai dikerjakan. 32 miliar ini kami pakai untuk renovasi, terutama bagian atap yang diganti keseluruhan serta fasilitas pendukung lainnya seperti, kursi tribun, keramik, toilet, videotron, Alumunium Composite Panel (ACP) hingga instalasi listrik baru,” ujarnya.
Baca juga: PB PON Papua: Peralatan PON menuju tahap lelang di 19 Februari 2021
Terkait masalah air yang selama ini menjadi kendala, kata Kapisa, pihak Dinas PUPR sudah melakukan pengeboran sumur, sehingga ke depan kebutuhan air tidak lagi menjadi kendala. “Tidak hanya sumur bor, GOR Cenderawasih juga sudah dilengkapi dengan beberapa penampung air (tandon),” sambungnya.
Kapisa berharap penataan kawasan GOR Cenderawasih bisa segera dilakukan Dinas PUPR Papua, sebab menurut informasi yang didapat, proses lelang sudah selesai, apalagi saat ini sudah masuk bulan kedua (Februari) 2021. “Lebih teknisnya pihak PUPR yang lebih tahu. Intinya,GOR sudah disiap digunakan saat PON untuk menggelar cabang olahraga tinju karena sangat memenuhi syarat,” katanya.
Alex Kapisa menambahkan, guna kelancaran pelaksaan pertandingan tinju saat PON berlangsung, pihaknya berharap ada sinergitas dengan Pemerintah Kota Jayapura untuk bagaimana menata sepanjang jalan masuk kawasan Pasifik Permai yang ramai ditempati pedagang kaki lima.
“Karena ini iven besar, maka kami membutuhkan fasilitas dan dukungan yang baik dari Pemerintah Kota Jayapura, termasuk menata dan menertipkan seluruh pedagang kaki lima yang ada di sepanjang gedung olahraga,”ujarnya.
Fajar Kejayaan Olahraga di Ufuk Timur Indonesia
Benny Maniani, mantan petinju nasional dan PON Papua di era 70-80 an, mengatakan hadirnya GOR Cenderawasih karena hadirnya seorang pembina dan motivator yang sangat luar biasa, yakni almarhum Acub Zainal. Bahkan bukan saja GOR, melainkan Stadion Mandala juga bagian dari kecintaan Acub Zainal terhadap prestasi olahraga di Bumi Cenderawasih.
“Motto Fajar Kejayaan Olahraga Terbit di Ufuk Timur Indonesia, menjadi semangat potensi-potensi Papua mulai berkembang, berawal dari PON VII Surabaya dengan menyabet 1 emas dati atletik (Adolina Rirey) dan 1 perunggu dari tinju (Cores Nuboba). Hasil iven inilah menjadi dasar pembinaan olah raga di Papua ,” katanya.
Ia bercerita, ketegasan alm Acub Zainal dalam membina dan membangkitkan semangat atlet sangat luar biasa. Apalagi jika, beliau datang langsung melihat latihan para atlet.
“Kalau beliau sudah tunjuk kita dengan tongkat komando. “Kamu… kamu… kamu”, itu rasa-rasanya mati sekalipun di arena, itu tidak menjadi persolan, yang penting hadir untuk membela Irian Jaya pada waktu itu. Sebab hanya sektor olah raga yang bisa sejajarkan Papua dengan provinsi lain,” kata Maniani mengenang.
Melihat apa yang sudah dilakukan mantan Pangdam XVII/Cenderawasih sekaligus Gubernur Irian Jaya era 70 an. Benny Maniani menyarankan agar Stadion Mandala atau GOR Cenderawasih layak diberi nama Acub Zainal.
“Beliau sudah berjuang untuk bagaimana membangkitkan olahraga di Papua. Makanya saya sarankan agar pemerintah beserta insan olah raga lainnya untuk dapat memberikan nama GOR maupun stadion mandala Acub Zainal, agar semua orang tau kalau beliau punya andil besar dalam olah raga di Papua,” katanya.
Saat melintas jalan utama Sam Ratulangi pada malam hari, tampak bangunan GOR Cenderawasih begitu glamor dihubungkan JPU bernuansa ornamen etnik khas Papua yang sangat artistik serta kemilau lampu yang menari-nari. Berdiri dengan gagah dan mewah pusat perbelanjaan Mall Jayapura yang tak henti menatap gemerlapnya GOR Cenderawasih. (*)
Editor: Jean Bisay