Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Manajemen Persipura baru saja memecat pelatih asal Brasil, Luciano Leandro, gara-gara tak mampu meraih poin sempurna baik laga tandang maupun kandang. Bahkan di depan pendukung Mutaiara Hitam, Boaz dan kawan kawan hanya bermain imbang meraih satu poin.
Manajemen menganggap mantan striker dan pelatih PSM itu gagal membawa Persipura ke jalur juara meskipun pertandingan belum berakhir. Pasalnya, Leandro sendiri mengaku belum ada kerja sama dan chemistry antar pemain, apalagi persiapan Persipura tak segencar klub-klub Liga 1 musim 2019.
Memang Leandro tak sendiri dipecat, ada juga pelatih lain yang sadar diri dan mengundurkan diri seperti mantan pelatih Persipura JF Tiago maupun pelatih Persija asal Bulgaria Ivan Kolev yang juga pernah melatih Persipura.
Gonti-ganti pelatih bagi Persipura bukan hal baru beberapa tahun belakangan sudah menjadi tim turunkan pelatih di tengah jalannya kompetisi. Bintang empat di jersey klub dan ekspektasi tinggi dari petinggi klub membuat tak banyak pelatih bisa bertahan lama di Jayapura.
”Butuh mental kuat,” kata mantan pelatih Persipura, JF Tiago, karena pernah merasakan asam garam bersama Boaz dan kawan-kawan selepas PON 2004.
Alfredo Vera, pernah membawa Persipura juara Torabika Soccer Championship 2016, dipaksa menepi jelang kompetisi musim selanjutnya bergulir. Ada pula Jafri Sastra, Oswaldo Lessa, Peter Butler, yang sempat merasakan karier singkat di Persipura.
Jika membandingkan semua pelatih, agaknya pelatih asal Inggris Peter Butler sedikit realisitis dengan materi pemain karena saat pertama kali menukangi tim berjuluk Mutiara Hitam hampir sebagian besar pemain hengkang. Tinggal hanya pemain muda plus beberapa pemain senior yang sampai sekarang menjadi andalan Persipura, Boaz T Solossa, Ian Luis Kabes, Ricardo Salampessy, Tinus Pae. Di bawah angkatan Boaz masih ada Titus Bonay dan Imanuel Wanggai serta M Tahir dan Marinus Manewar. Selebihnya angkatan Tod Ferre dan kawan–kawan plus pemain asing serta pemain baru.
Hal ini jelas butuh perjuangan keras untuk membentuk skuad baru dengan kualitas terbaik guna menghadapi kompetisi musim ini. Apalagi pundi-pundi sponsor Persipura semakin menipis, hanya Bank Papua dan PT Freeport sekalipun jersey Persipura sudah berbintang empat. Bukan jaminan dapat sponsor baru sementara untuk memperoleh pemain berkualitas butuh nilai kontrak besar.
Peter Butler sejak semula menukangi Tod Ferre dan kawan–kawan hanya menargetkan finish empat besar bukan juara karena materi pemain pas-pasan dan lebih memberikan peluang bermain kepada Tod Ferre dan kawan-kawan jebolan Persipura U-21.
Kini Luciano Leandro alami pemecatan dari Persipura makin mempertegas reputasinya yang tak pernah sukses sebagai pelatih saat berkarier di Indonesia. Bahkan Persipura sendiri mulai merayu JF Tiago.
Pengamatan Jubi kalau JF Tiago menerima pinangan Mutiara Hitam ibarat bunuh diri karena materi pemain musim ini sangat berbeda dengan musim lalu. Kecepatan generasi Boaz dan kawan-kawan sudah tak selincah dulu lagi dan butuh amunisi baru terutama generasi Todd Ferre dan kawan-kawan.
Selama regenerasi tim Mutiara Hitam berjalan lamban dan tuntuntan meraih prestasi bintang lima lebih besar. Pelatih sebesar Jose Mourino ataupun Jurgen Klop regenerasi antar pemain penting agar tidak ada gap antara senior dan junior. Apalagi musim ini semua klub target juara dan serius menyiapkan materi tim tanpa merombak formasi tim yang sudah ada. (*)
Editor: Dewi Wulandari