Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Jayapura turun ke jalan demi menggalang dana bagi petinju asal Papua, Geisler Ap, untuk bisa mengikuti kejuaraan internasional World Boxing Council di Las Vegas. Ap dijadwalkan bertanding pada 30 Maret 2019 mendatang, akan tetapi ia tidak memiliki cukup uang untuk berangkat ke Amerika Serikat.
Para aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Jayapura menggelar aksi “Seribu Rupiah untuk Geisler Ap” di Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin (11/3/2019). Ketua GMKI Cabang Jayapura, Victor Tibul mengatakan, aksi itu merupakan dukungan bagi Ap.
Ap merupakan petinju Papua yang telah meraih tiga gelar juara kejuaraan nasional versi Komisi Tinju Profesional Indonesia, Komisi Tinju Indonesia dan Asosiasi Tinju Indonesia. Berdasarkan data boxrec.com, Ap merupakan petinju kelas kelas super ringan peringkat 292 dunia. Ap memenuhi kualifikasi untuk bertanding di kelas 63,5 kilogram kejuaraan internasional WBC di Las Vegas itu, namun terancam tak bisa berangkat bertanding karena tidak memiliki uang.
“Aksi kita penggalangan dana itu kami lakukan sebagai dukungan bagi Geisler Ap. Ap bisa membawa nama baik Indonesia dan Papua. Biarpun Ap diabaikan banyak pihak, GMKI akan tetap mendukung perjuangannya untuk bisa bertanding di Las Vegas,” kata Tibul.
Geisler Ap menyatakan terima kasihnya atas aksi penggalangan dana yang dilakukan GMKI Kota Jayapura. “GMKI membantu saya turun ke jalan untuk menggalang dana. Saya memperjuangkan harkat dan martabat orang asli Papua di kancah internasional. Saya tiga kali juara nasional dalam beberapa versi kejuaraan, namun sampai sekarang tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah,” kata Ap.
Ap membutuhkan dana Rp200 juta untuk berangkat dan bertanding di Amerika Serikat. Ap sudah mengajukan permohonan bantuan pendanaan kepada Pemerintah Provinsi Papua. Akan tetapi, Ap belum mendapatkan jawaban dari Pemerintah Provinsi Papua.
Ap meminta maaf kepada Pemerintah Provinsi Papua karena sempat menuliskan status media sosial yang keras terkait situasinya itu. Ap mengakui, status media sosial itu dia tuliskan karena merasa jengkel setelah permohonan bantuan pendanaan yang ia ajukan tidak ditanggapi Pemerintah Provinsi Papua.
“Saya mohon, saya sangat membutuhkan bantuan Pemerintah Provinsi Papua untuk membiayai keikutsertaan saya dalam kejuaraan WBC itu. Saya bukan berjuang untuk diri sendiri, namun untuk membawa nama baik Papua dan banggakan orang Papua,” kata Geisler (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G