Papua No.1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi- Gerakan ‘Menoken’ digaungkan di Merauke oleh tim dari Yogyakarta, Bogor dan Jayapura dengan menggandeng beberapa komunitasi di Kabupaten Merauke.
Kegiatan dimaksud berlangsung selama kurang lebih satu minggu di sejumlah titik mulai dari Gudang Arang, Kelurahan Kamahedoga, Kampung Yanggandur, Distrik Sota serta Kampung Poo, Distrik Jagebob.
Salah satu penggagas gerakan ini, Ambrosius Rumbiwarto, mengatakan ‘Menoken’ adalah tindakan merajut serta membangun wadah untuk menyambungkan komunitas, produk, pengetahuan dan solidaritas. Dengan demikian, lanjut dia, gerakan ini didasarkan sepenuhnya kepada filosofi noken itu sendiri yakni kasih kerahiman, rajutan solidaritas, kekuatan dalam kelenturan, kedayagunaan, keterbukaan serta memelihara kehidupan.
”Menoken adalah kegiatan yang selalu bersifat informal, fleksibel, mengutamakan persahabatan, berkumpul, kemping, memasak serta makan bersama. Selain itu, bertukar cerita dan pengetahuan, menyanyi, menari dan menikmati seni budaya bersama, menjalin semangat serta solidaritas dan lain-lain,” katanya, kepada sejumlah wartawan, Selasa (25/5/2021).
Khusus kegiatan ini, katanya, sepenuhnya dikelola dan dimiliki bersama oleh berbagai komunitas seperti Samdhana Institute, A Food Cuyam (Bevak Cuyam), Sekolah Alam Merauke, Sanggar Seni Merauke (Bevak Mama) serta Fokker LSM Papua.
Adriana Papo, salah seorang pengelola pangan lokal sagu di Kabupaten Merauke menambahkan, ada beberapa item kegiatan dilakukan tim, sehubungan dengan gerakan menoken. “Untuk hari pertama, tim mengunjungi Sekolah Alam di Gudang Arang, sekaligus memberikan beberapa materi mulai dari bagaimana cara membudidayakan serta mengembangkan sagu, investasi kelapa sawit yang merusak hutan dan lain-lain,” ungkapnya.
Selain itu, katanya, juga diberikan pemahaman kepada anak-anak tentang berbagai potensi lain di Bumi Anim Ha yang harus dirawat serta dijaga. (*)
Editor: Kristianto Galuwo