Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Para mahasiswa Papua, termasuk para mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Yalimo, jangan saling membuat sekat dengan pemuda Papua lainnya. Mahasiswa harus bersatu dan berbaur dengan pemuda Papua lainnya, untuk bersama-sama belajar, berorganisasi, membaca, munulis, dan belajar berbahasa Inggris.
Hal itu disampaikan pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004, Septinus George Saa dalam pelatikan kepemimpinan yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Kabupaten Yalimo Se- Indonesia di Kota Jayapura, Papua, Selasa (28/7/2020). Saa mengigatkan mahasiswa untuk selalu mau belajar agar mampu bersaing di kancah internasional.
“Apabila Orang Papua mau bersaing di kancah internasional, harus bersatu dan sepaham. Tidak bisa kita jalan sendiri-sendiri, atau belajar hanya dengan kelompok. Karena persaingan semakin ketat,” kata Saa.
Ia berpesan kepada mahasiswa agar seringkali mengunjungi perpustakaan dan membaca buku untuk memperkaya referensi. “Tanpa itu, kami tidak akan berkembang. Dengan membaca, kami bisa mengorganisir diri untuk maju dan bersaing, di level manapun”kata Saa.
Baca juga: Sistem belajar ‘Maturtamu’ ala SMP YPK Nabire, Papua di era Covid-19
Pemateri lainnya, Ismail Walianggen mengajak semua mahasiswa asal Yalimo untuk aktif berorganisasi. “[Mahasiswa harus mampu membawakan] peran moral, peran sosial, peran akademik, dan peran politik, sehingga pengabdian [mahasiswa] kepada masyarkat bisa tampak. Mahasiswa tidak boleh apatis di tengah situasi yang runyam,” kata Walianggen.
Ketua panitia penyelenggara, Ereni Kepno mengatakan kegiatan itu melibatkan mahasiswa Yalimo di Kota Studi Jayapura. Pelatihan itu diharapkan bisa melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang akan menahkodai organisasi mereka.
“Keterlibatan mahasiswa dalam mengikuti organisasi ini sangat penting. Seorang Mahasiswa harus belajar organisasi, diskusi, membaca, dan menulis itulah prinsip mahasiswa yang harus di perjuangkan bersama,” kata Kepno.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G