Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Generasi muda Papua diminta untuk sinergi dalam membangun bumi Cenderawasih menuju Papua bangkit, mandiri, sejahtera yang berkeadilan.
Sekretaris Daeah Papua, Hery Dosinaen, mengatakan pemuda merupakan mitra pemerintah dalam pembangunan. Untuk itu, sebagai penerus bangsa, generasi muda tidak boleh mudah terprovokasi isu-isu yang bisa merusak persatuan.
"Sebagai pemuda, kita harus tanggap dengan kondisi yang ada dan membenahi diri agar dapat bersama pemerintah daerah membangun Provinsi Papua," kata Hery kepada wartawan, di Jayapura, belum lama ini.
Ia menilai pesatnya perkembangan teknologi informasi ibarat pisau bermata dua. Satu sisi memberikan jaminan kecepatan informasi sehingga memungkinkan para pemuda untuk peningkatan kapasitas pengetahuan dan keahlihan.
Namun, pada sisi yang lain membawa dampak negative. Informasi-informasi yang bersifat destruktif mulai dari pornografi, penyalahgunaan narkoba, pergaulan bebas, hingga radikalisme dan terorisme, juga masuk dengan mudahnya tanpa dapat dibendung.
"Di sinilah peran generasi muda yang cerdas, tangguh, dan tanggap terhadap berbagai kondisi sangat diperlukan," katanya.
Menanggapi itu, Sekda Hery Dosinaen berharap melalui gerakan revolusi mental, para pemuda memiliki kemandirian dalam mengambil keputusan-keputusan terbaik secara jernih sesuai dengan akal sehat, tanpa harus tergantung dari kehadiran orangtua maupun negara di sampingnya.
Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Papua, Yan Piet Rawar, mengatakan pola pikir generasi muda, khususnya dalam hal mencari kerja harus terus diubah dengan berbagai pelatihan dan pembinaan.
Sebab menurut ia, hal tersebut penting dilakukan agar keterampilan kerja yang didapat dari berbagai pelatihan bisa digunakan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri, tanpa harus berharap banyak hanya pada penerimaan CPNS saja.
"Ini perlu dilakukan terobosan-terobosan, setidaknya apa yang diperoleh dari pelatihan-pelatihan dapat digunakan untuk membuka lapangan kerja sendiri sehingga mampu bersaing dengan sesamanya dari luar yang datang bekerja di Papua," kata Rawar. (*)