Gen Douglas MacArthur dari Base F, G dan Base H dalam Perang Pasifik

papua
Gen Douglas Mac Arthur ((26 Januari 1880 – 5 April 1964) adalah Panglima Perang Pasifik Barat Daya yang membangun pangkalan militer di Hollandia, 1944 dan di Biak-Jubi/ist
Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Tugu Mac Arthur di Ifar gunung bisa menjadi saksi bisu sejarah Perang Pasifik atau Perang Dunia II, ketika Jepang membom pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour Hawaii pada 7 Desember 1941. Hal ini membuat Amerika Serikat dan sekutunya ikut terlibat dalam perang terbesar sepanjang sejarah umat manusia.

Masyarakat di Tanah Papua ikut pula mengalami dampak dan musibah perang, warga di Pulau Biak maupun di Hollandia berhamburan bersembunyi di dalam gua-gua kapur mengungsi ke kampung terdekat agar jauh dari konflik. “Kami bersembunyi di dusun sagu karena bom tidak meledak di hutan sagu,” kata Hans Ohee saat menyaksikan puluhan pesawat tempur Amerika Serikat menghancurkan pembangunan landasan militer Jepang di Sentani.

Read More

Lalu mengapa sampai ada monument bernama Douglas Mac Arthur di bukit Ifar gunung sekarang?

Kisah bukit Mac Arthur sendiri sebenarnya tak lepas dari peran Jenderal berbintang lima ini memimpin Perang Pasifik dalam Perang Dunia Kedua era 1941 hingga ke Tanah Papua.

Saat itu Mac Arthur menjadi Marsekal Lapangan Angkatan Darat Amerika Serikat di Filipina,kemudian nantinya pindah ke Australia. Mac Arthur termasuk salah satu dari lima orang yang diberikan pangkat Jenderal Besar di Angkatan Darat Amerika Serikat, bahkan satu-satunya orang yang pernah diangkat sebagai marsekal lapangan di Angkatan Darat Filipina.

William Manchester memberikan judul dalam buku ‘General Mac Arthur’ dengan sebutan American Caesar, Douglas Mac Arthur 1880-1964 sebagai seorang jenderal yang tidak mau duduk di belakang meja, tetapi ikut pula bertempur di lapangan bersama para pasukannya.

Setelah Jepang menyerbu pangkalan militer di Pearl Harbour, 7 Desember 1941 Mac Arthur ditunjuk sebagai Panglima Pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat di Timur Jauh. Serangan Jepang ke Filipina membuat jenderal besar itu menyelamat diri ke Australia. Namun dia berjanji akan kembali ke Filipina dengan kata-katanya yang terkenal, “I shall return.” Selain itu salah satu ucapannya yang terkenal saat pidatonya di Akademi Militer Amerika Serikat di West Point sebagaimana ditulis William Manchester, “Old Soldiers never die, they just fade away.”

Peran Mac Arthur dalam Perang Pasifik terutama di Pulau dari Papua New Guinea sampai ke Nederlands Nieuw Guinea tak terbilang banyak pula. Dengan strategi Loncat Katak atau Leapfrog Strategy sejak 1941-1945 melompat dari Australia, ke Solomon Island dalam pertempuran di Guadalcanal hingga ke Papua New Guinea dan Papua Barat.

Pada 2002, jurnalis Jubi berkunjung ke Lae, Papua New Guinea dan tak jauh dari kota itu terdapat sebuah wilayah bernama Finschhafen. Wilayah ini adalah titik kuat yang memisahkan New Guinea dan New Britain dalam Perang Pasifik sebagai base F atau pangkalan militer kode rahasia F

Tercatat sebanyak 3000 tentara konstruksi dan insinyur Jepang bertahan dari Sattelberg Ridge yang dibentengi. Dataran ini menghadap ke seluruh garis pantai di sekitar Finschhafen dan tentara Jepang bertengger di punggung bukit yang tertutup hutan menunggu pendaratan tentara sekutu saat itu.

Tentara Jepang sendiri masuk ke Hollandia di Teluk Humboldt pada 19 April 1942, selanjutnya pada 6 Mei 1942 militer Jepang merasa yakin untuk membangun pangkalan marinir angkatan laut Jepang. Selanjutnya pada Agustus dilengkapi pula dengan satuan angkatan darat pasukan infantri. Ini membuktikan bahwa Jepang membangun pangkalan di Hollandia antara 1942 sampai dengan 1943 mulai dari jalan darat dan lapangan terbang di Sentani.

Begitu pula di Biak, Jepang membangun lapangan terbang di Mokmer dengan bantuan warga Biak yang jadi buruh kasar. Mendiang Th Wospakrik menuturkan selama menjadi mandor banyak menyelamatkan warga yang hendak dibunuh saat pengerjaan lapangan terbang Mokmer di Biak.

Setelah pertempuran di Base F di Finshaven, Lae Papua New Guinea, tentara sekutu melewati markas Jepang di Aitape PNG dan menuju ke Hollandia dengan kode rahasia Base G. Akhir Maret 1944 mulai tentara sekutu melepaskan bom di Hollandia dan sekitar terutama untuk menghancurkan pangkalan militer dan lapangan terbang di Sentani. Sebanyak 340 buah pesawat terbang Jepang dihancurkan dengan bom pada Maret 1944. Hans Robert Ohee warga Asei Sentani menuturkan menyaksikan pesawat pesawat tempur Amerika Serikat terbang di atas permukaan Danau Sentani menuju landasan bandara Sentani yang dibangun Jepang. “Kami akhirnya bersembunyi dibalik rimbunan sagu karena ternyata bom tidak meledak di rawa rawa dusun sagu “katanya mengenang seraya menambahkan pesawat tempur itu melepaskan banyak bom dari atas pesawat.

Selanjutnya pertempuran terus berlanjut ke Biak, walaupun ada perlawanan hebat dari Jepang terhadap Sekutu di Wakde, Sarmi. Operasi pendaratan Sekutu pada 27 Mei 1944 guna merebut landasan pacu terbang milik Jepang di Mokmer, Boroku dan Sorido. Pasukan Sekutu yang bergerak dari Bosnik tak mampu menguasai lapangan terbang itu karena mendapat perlawan dari tentara Jepang yang bersembunyi di dalam gua- gua pertahanan di pulau karang Biak.

Pada 17 Juni 1944, pesawat pemburu pertama dari Sekutu P 38 skuadron tempur no 38 bisa mendarat mulus lapangan terbang Pulau Owi di Kepulauan Padaido, Biak Island. Pulau Owi dalam strategi perang Mac Arthur masuk dalam wilayah base H dalam kode rahasia Perang Pasifik.

Tercatat pulau di Pulau Owi inilah hadir pula pelawak kenamaan dari Amerika Serikat Bob Hope berkunjung ke pangkalan base H ini untuk menghibur para personel tentara Sekutu yang ditempatkan di Pulau Owi. (Keajaiban Pulau Owi, Freddy Numberi, hal 107). Arnold Mampioper dalam buku Jayapura Ketika Perang Pasifik menyebutkan kediaman Gen Douglas Mac Arthur di Hollandia sejak September 1944 sampai dengan Maret 1945. Sesudahnya dari Camp sven Fleet Jenderal Mac Arthur dipindahkan ke Biak dan berkedudukan di Nasbaren dekat Bosnik. Selanjutnya tempat peristirahatan Mac Arthur menjadi kamp istirahat bagi angkatan laut Amerika Serikat (Navy Rest Camp). (*)

Editor: Angela Flassy

Related posts

Leave a Reply