Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Manajemen PT Freeport Indonesia mengaku siap melakukan rapid test atau tes cepat Covid-19 secara massal untuk seluruh pekerjaanya. Perusahaan tambang raksasa yang beroperasi di Kabupaten Mimika itu juga telah mendatangkan alat tes realtime PCR yang akan difungsikan pada pertengahan Mei 2020.
Kepala Kantor Perwakilan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Jayapura, Sony Warobay mengatakan peningkatan jumlah kasus positif korona yang ditemukan di antara para pekerja PTFI setelah 400 pekerja PTFI menjalani tes cepat atau rapid test Covid-19. Tes cepat itu dilakukan setelah seorang pekerja PTFI dinyatakan positif terpapar virus korona.
“Sebelumnya, kami melakukan rapid test terhadap 400 orang, dan didalamnya terdapat 90 orang yang [mendapatkan hasil tes cepat] reaktif. Selanjutnya sampel cairan tenggorokan ke-90 orang tersebut dikirim ke Jayapura untuk dilakukan pemeriksaan PCR,” kata Sony di Jayapura, Selasa (5/5/2020).
Menurutnya, PTFI sudah menyiapkan tiga barak di Tembagapura untuk menjadi tempat isolasi Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) berkapasitas 600 tempat tidur. Selain itu, dua barak di Mile 38 juga disiapkan menjadi tempat isolasi dengan kapasitas 200 tempat tidur.
“Kami juga akan meningkatkan status klinik di Kuala Kencana menjadi tempat rawat inap untuk antisipasi. [Kami juga] mendatangkan tambahan tenaga medis,” ujarnya.
Warobay menyatakan pihaknya juga telah memperketat akses menuju Kuala Kencana, komplek kantor dan permukiman pekerja PTFI di Timika, ibukota Kabupaten Mimika. “Secara khusus di Kuala Kencana, akses masuknya kami perketat. Hanya karyawan dan pengunjung yang memiliki kartu identitas [yang boleh masuk]. Selain itu, jumlah karyawan yang bekerja di Kuala Kencana juga kami kurangi. Mereka bekerja secara selang-seling dengan penerapan bekerja dari rumah,” sambungnya.
Sony Warobay menambahkan, saat ini sudah ada 52 kasus positif korona yang ditemukan di Distrik Tembagapura yang merupakan bagian dari kawasan operasional PTFI. Dari 52 kasus positif itu, sejumlah delapan orang diantaranya tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Tembagapura, dan 38 lainnya menjalani proses pemulihan di barak isolasi.
“Jumlah terpapar positif dalam tiga hari terakhir memang tinggi. Data saat ini, sebanyak 52 orang, termasuk didalamnya satu meninggal di bulan lalu. Ada lima orang [pasien positif korona yang telah] sembuh, jadi masih ada 46 yang dirawat,” katanya.
Sony menyatakan aktifitas PTFI di Tembagapura tetap berjalan, akan tetapi intensitasnya telah dikurangi. “Sejak 25 Maret lalu, kami sudah menghentikan perjalanan dari dan ke dataran tinggi. [Kami juga] menghentikan penerbangan Airfast untuk membawa penumpang dari luar Papua ke Timika,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal meminta manajemen PTFI untuk melakukan tes cepat Covid-19 secara massal seluruh pekerjanya. Permintaan itu disampaikan menyusul semakin banyaknya jumlah kasus positif korona di Kabupaten Mimika, yang hingga Selasa mencapai 91 kasus. Dari 91 kasus itu, sejumlah 75 orang masih dirawat di rumah sakit, 13 orang dinyatakan sembuh, dan tiga orang telah meninggal. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G