Papua No.1 News Portal | Jubi
Nouméa, Jubi – Partai pro-kemerdekaan di Kaledonia Baru, FLNKS, telah mendesak non-participation dalam referendum kemerdekaan pada 12 Desember mendatang.
Aliansi orang Kanak itu ingin agar plebisit tadi ditunda hingga 2022 karena status epidemi Covid-19 di kawasan itu.
Kelompok-kelompok loyalis pro-Prancis telah menanggapi desakan tersebut dengan melanjutkan kampanye mereka untuk menyambut referendum. Mereka semua mendukung jadwal yang ditentukan oleh pemerintah Prancis.
Dalam sebuah pernyataan, FLNKS mengecam negara Prancis karena ingin “dengan segala cara, mempertahankan referendum ketiga dan terakhirnya” sesuai dengan Kesepakatan Nouméa.
Dua referendum sebelumnya terjadi pada 2018 dan 2020, dan dimenangkan oleh pihak pro-Paris.
Namun, persentase suara yang mendukung status quo dengan Prancis turun dari 56,7% menjadi 53,3% pada referendum kedua.
Pengumuman kelompok pro-Kanak itu dirilis hanya satu hari setelah kunjungan Menteri Wilayah Luar Negeri Prancis, Sébastien Lecornu, ke Kaledonia Baru.
Para pemimpin pro-kemerdekaan masih meminta Lecornu untuk menunda referendum, mengingat pandemi Covid-19 mematikan yang telah mencabut nyawa dari 245 orang sejak awal September.
Mereka mengatakan kampanye referendum tidak akan adil, sementara perdebatan akan berpusat pada dukungan Prancis selama krisis Covid-19 disana, pemimpin-pemimpin Kanak justru tidak akan dapat berkampanye karena kebanyakan masyarakatnya sedang berduka. (RNZ Pacific)
Editor: Kristianto Galuwo