Jayapura, Jubi – Seorang akademisi mengatakan negara-negara Kepulauan Pasifik saat ini semakin cerdas mengamankan kemitraan internasional yang membentuk perkembangan negara-negara tersebut.
Paul D’Arcy, akademisi Australian National University’s College of Asia and the Pacific, yang menyatakan hal ini merupakan salah satu pembicara di konferensi ‘China dan Pasifik’ di Universitas Nasional Samoa minggu ini. Konferensi ini diselenggarakan untuk melihat peran China di Pasifik.
Konferensi ini mencatat peningkatan proyek bantuan Cina di kawasan Pasifik. Dr D’Arcy mengkonfirmasi catatan tersebut. Ia melihat pemerintah negara-negara Pasifik telah belajar bagaimana mencari kemitraan yang menguntungkan dan China dengan sangat tekun mendengarkan apa yang diinginkan negara-negara di Kepulauan Pasifik ini.
“Yang kita lihat saat ini adalah sifat bantuan Cina. Kita melihat pengusaha China atau perusahaan China datang dan mengatakan apa yang anda inginkan? Karena mereka harus “menjual” keinginan negara-negara Pasifik kepada bank-bank China. Sehingga kemitraan pada tingkat dasar ini bisa mendapatkan program bantuan dari bank-bank China,” kata D’Arcy, seperti dilansir Radio New Zealand, Kamis (26/2/2015)
China juga, menurut D’Arcy sangat fleksibel dan belajar lebih banyak tentang pemberian bantuan bekerja sama dengan negara-negara donor lainnya di Pasifik, seperti dengan Australia untuk pencegahan malaria di Papua Nugini dan dengan Selandia Baru untuk proyek air di Kepulauan Cook. (Victor Mambor)