Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi- Ketua Lembaga Adat Masyarakat (LMA) Port Numbay George Awi mengatakan hampir sebagian besar anak Papua saat bermain sepak bola, tidak ada yang mau jadi kiper alias penjaga gawang.
“Ini terjadi karena sesuai dengan karakter anak anak adat Papua. Hampir sebagian besar punya naluri perang sehingga dalam bermain sepak bola semua mau jadi penyerang dan sebagian jadi bek atau pertahanan belakang,”katanya kepada Jubi menanggapi pertanyaan Jubi, pekan lalu di salah satu supermarket di Abepura, Kota Jayapura.
Dia mencontohkan di klub Persipura; sedikit sekali anak anak Papua yang mau pilih jadi kiper, semua pasti mau penyerang dan menggiring bola ke gawang.
Selain itu pantauan Jubi di lapangan, sebenarnya naluri bermain menyerang maupun bertahan karena pengaruh gaya sepak bola jalanan ala anak anak Papua yaitu sepak bola patah kaleng. Dalam sepak bola patah kaleng, aturan yang berlaku tak ada penjaga gawang. “ Anak anak akan berjuang menyerang dan menjatuhkan kaleng di tengah kawalan para pemain belakang.
“Di sini penyerang harus memiliki kecerdasan untuk menjatuhkan kaleng di tengah kawalan pemain belakang,”kata Ferdinando Fairyo mantan kapten Persipura era 1990an. Dia menambahkan dalam tim PON Irian Jaya ada penjaga gawang rekan seangkatannya Yohanes Bonay cukup bermain gemilang kala itu.
Ada pula Fison Merauje yang sekarang asisten pelatih Persipura bersama pelatih kepala Jacksen F Tiago. Belakangan, ada Enecko Bahabol dan Selsius Gebse, bahkan Gebse pernah perkuat Sriwijaya FC.
Suharsoyo, kiper rekrutan pertama
Suharsoyo, legenda penjaga gawang Kota Malang, pertama kali datang ke Persipura era 1974. Suharsoyo bersama Jimmy Pieter dan John Pulalo bersama tim Persipura pada era Henggky Heipon dan Timo Kapisa ke Saigon Vietnam Selatan.
Memang Persipura beberapa dekade lalu punya penjaga gawang lain, John Pulalo, almarhum Jimmy Pieter, mendiang Sergius Doom, Dominggus Rawar, Mansyof Mauri sekarang di PNG, mendiang Niko Dimo, Bertus Tamnge, Onny Mayor dan Mebri serta Helconi Armain.
Persipura mulai merekrut penjaga gawang dari luar Papua pertama kali ketika mewakili klub Indonesia ke kompetisi Piala Kemerdekaan Vietnam Selatan di Saigon (sekarang Ho Chi Minh City) pada 1974. Saat itu Persipura sudah memiliki dua penjaga gawang Jimmy Pieter dan Jonh Pulalo. Namun Gubernur Irian Jaya kala itu, Acub Zainal memanggil legenda klub Persema Malang, Suharsoyo untuk bergabung dengan Persipura Jayapura.
Mantan penjaga gawang Persipura Ferdiansyah kepada Jubi mengatakan, kala itu Suharsoyo saat itu masih bermain bersama Persema Malang. Selanjutnya ada pula Jendri Pitoy, Joo Jae Yoon dan sekarang Dede Sulaiman dan kawan-kawan.
Tercatat Yoo Jae-Hoon satu-satunya penjaga gawang asing asal Korea Selatan bersama Persipura langsug juara pada ISL musim 2011. Yoo Jae Hoon sendiri dikontrak Persipura pada 2010. Begitu pula Jendri Pitoy juara bersama Persipura, saat Liga Indonesia musim 2005-2006 sedangkan Yohanes Bonay ketika Persipura juara Divisi Satu dan lolos ke Liga Utama.
Mendiang Jimmy Pieter juara bersama Persipura ketika menjadi juara Soeharto Cup dalam babak final mengalahkan Persija 3-2. Saat laga di Saigon, tim berjuluk Mutiara Hitam merekrut Suharsoyo dan meraih runner up karena tekanan pemerintah Vietnam Selatan agar Persipura mengalah.
Gerson Rios, pelatih kiper
Persipura baru punya pelatih kiper saat Persipura dibesut Jacksen F Tiago mulai dari Alan Haviluddin dan sebelumnya ada pelatih gawang asal Brasil Fabio Petendiho sekarang di Brahrain. Kepergian pelatih Alan Haviluddin ke Bhayangkara FC membuat pelatih Jacksen F Tiago mencari partner baru pelatih kipper namanya merekrut Gerson Rios.
Pelatih Gerson Rios ini kata Jacksen F Tiago pernah menangani Alisson Becker sekarang perkuat Liverpool dan penjaga gawang timnas Brasil. Pelatih Gerson akan melatih Dede Sulaiman kiper senior Persipura, Gerri Mandagi dan Mariyo Londok.
Asisten pelatih kiper Fison Merauje bersama kiper senior Persipura selama ini berlatih bersama Gerri dan Mariyo khususnya soal feeling ball setelah liburan pasca kompetisi musim 2019.
Diharapkan pelatih kiper asal Brasil yang pernah perkuat klub Vasca de Gama Liga Brasil ini akan menangani kiper milik Persipura. Musim lalu Dede Sulaiman berhasil menyelamatkan gawang Persipura dengan 12 clean sheet terbaiknya.
Pelatih Jacksen F Tiago bersama skuad Persipura musim 2020 saat ini sedang berlatih di Kompleks Agrowisata, Kota Baru, Jawa Timur.
Program latihan meliputi fisik, teknik, taktik dan psikologi kata Jacksen sepak bola tak lepas dari asper-aspek tersebut. Pelatih Jacksen F Tiago menyadari waktu yang terbatas hanya sebulan dan latihan fisik mungkin diperbanyak sedangan menu makanan sifatnya kondisional. “Program semua antara lain fisik, teknik, taktik, dan psikologi karena sepak bola tidak lepas dari empat aspek. Semua akan kami lakukan di sini,” kata Jakcsen F Tiago sebagaimana dilansir arsip.jubi.id di situs resmi Liga 1.(*)
Editor: Syam Terrajana