Fiji undang Tonga negosiasi sengketa terumbu karang Minerva

Menteri Luar Neger Fiji, Inia Seruiratu. - FBC
Menteri Luar Neger Fiji, Inia Seruiratu. – FBC

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Suva, Jubi – Fiji berkata mereka terus mendorong Pemerintah Tonga untuk datang ke meja perundingan dan membicarakan isu kepemilikan terumbu karang Minerva.

Read More

Fiji melihat ini sebagai tindakan mendesak agar mereka dapat mendaftarkan terumbu karang tersebut.

Kedua negara itu memiliki pendapat berbeda tentang Minerva, Menteri Luar Negeri Fiji, Inia Seruiratu berkata kepada Fiji Broadcasting Corporation News.

Dia menerangkan bahwa Tonga percaya Minerva adalah pulau, sementara Fiji percaya itu adalah terumbu karang yang terendam di bawah permukaan air laut.

“Sangat penting sekarang bagi kita untuk mendaftarkan batas laut dan semua klaim kita karena naiknya permukaan air laut. Karena mungkin, siapa yang tahu dalam beberapa tahun ke depan, sebagian dari garis perbatasan ini akan berada di bawah air laut, itulah sebabnya kita perlu mempercepat prosesnya,” jelas Seruiratu.

Menteri itu juga mengungkapkan bahwa Tonga belum menanggapi undangan dari Fiji pada November tahun lalu, untuk membahas terumbu karang Minerva.

Kepemilikan terumbu karang Minerva adalah persoalan yang belum kunjung terselesaikan antara Fiji dan Tonga selama beberapa waktu.

Terumbu karang Minerva terdiri dari dua atol yang terendam, yang dinamai dari kapal penangkap ikan paus Minerva yang karam di sana pada 1829.

Terumbu karang itu dianggap sebagai tempat memancing leluhur orang-orang Ono-i-Lau dari Fiji. Tonga menyatakan Minerva bagian dari wilayahnya pada tahun 1972, setelah mendiang Raja Taufa’ahau Tupou IV mengeluarkan pernyataan bahwa itu adalah milik Tonga. Kedua atol itu kemudian dinamai Teleki Tokelau (Utara) dan Teleki Tonga (Selatan). Tonga mendirikan dua mercusuar di setiap atol.

Tetapi pada November 2005, Fiji mengajukan keluhan kepada Otoritas Dasar Laut internasional, yaitu International Seabed Authority (ISA), mengklaim bahwa Minerva adalah bagian dari wilayahnya. Klaim itu dibantah oleh Tonga, namun ISA belum mencapai kesimpulan apa-apa sementara sengketa antara kedua negara terus berlanjut.

Perseteruan antara kedua negara memuncak pada 2010, dimana kapal-kapal angkatan laut Fiji menghancurkan lampu navigasi di Minerva. Pemerintah Tonga pun mengirimkan kapal-kapal angkatan lautnya ke atol itu, untuk membangun kembali mercusuar lalu secara terbuka mengumumkan klaimnya atas Minerva.

Menurut Pdt. Dr. Mohenoa Puloka, seorang pengacara Tonga dalam hukum dasar laut internasional, Tonga memiliki dua kemungkinan klaim kedaulatan atas Terumbu karang Minerva. Kedua atol itu adalah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan Kawasan Ekonomi Khusus Tonga. (Kaniva News)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply