Jayapura, Jubi – Perdana Menteri Fiji, Frank Bainimarama, mengatakan Fiji akan berdiri dengan Indonesia dalam masalah Papua Barat, yang ingin bergabung di forum negara-negara Pasifik atau Melanesian Spearhead Group (MSG).
Radio New Zealand, Kamis (18/6/2015) melaporkan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) MSG di Kepulauan Solomon pada pekan depan diperkirakan akan memutuskan tentang aplikasi Papua Barat untuk menjadi anggota MSG. Aplikasi itu diserahkan kembali kepada sekretariat MSG setelah sebelumnya pertemuan puncak tahun lalu disimpulkan bahwa tawaran mereka tidak cukup representatif.
Orang Papua kemudian mengadakan pertemuan di Vanuatu pada akhir tahun lalu untuk merumuskan aplikasi yang lebih baru, yang kemudian telah diajukan.
Frank Bainimarama mengatakan kepada media “Fiji Sun” bahwa Papua Barat berada di bawah kedaulatan Indonesia.
Papua Nugini juga kemungkinan menolak aplikasi Papua, sementara itu Kepulauan Solomon tampaknya masih ragu-ragu.
Pada pekan lalu, pihak Indonesia mengatakan hal itu diam-diam berharap perubahan pemerintahan di Vanuatu saat ini menjadi sinyal kuat kekalahan terhadap aplikasi Papua Barat.
Indonesia menganeksasi Papua Barat setelah Pepera 1969 yang didukung PBB dan yang mempertanyakan penentuan orang-orang yang suaranya digunakan untuk memilih. (Yuliana Lantipo)