Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nadi, Jubi – “Semuanya itu sangat menakutkan, kita belum pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya.”
Begitulah kata seorang lelaki asal Natabua di Lautoka, Fiji, saat menggambarkan pengalaman yang mereka alami, ketika mereka terpaksa melarikan diri ke dataran tinggi pagi dini hari kemarin (1/4/2018), setelah banjir melanda dan menggenangi rumah-rumah mereka.
Meskipun Siklon Tropis Josie tidak pernah sampai di daratan negara itu, tetapi ia menyebabkan hujan deras yang fatal selama periode akhir pekan Paskah ini, dan mengakibatkan empat korban meninggal dunia sementara satu orang dilaporkan hilang.
Akibat banjir yang terus meluas, hari Minggu kemarin (1/4/2018), di setidaknya dua kota di Divisi Barat Fiji, divisi yang meliputi tiga provinsi, Kantor Penanggulangan Bencana Nasional telah mengumumkan dibukanya 18 pusat evakuasi di Nadi, Lautoka dan Nadroga.
Kematian pertama yang dilaporkan adalah Sheenal Mudliar, 25, dan ayahnya Veer Gounder, 55. Mereka sedang menggunakan kendaraan bermotor saat terhempas dan terbawa hanyut dari sebuah jembatan di Uciwai, pinggiran Nadi kemarin pagi. Polisi berhasil menemukan kedua mayat di hari yang sama.
Di Provinsi Ba, Saroj Lata, 50, dari Vatulaulau, dilaporkan meninggal dunia ketika sedang melarikan diri dari banjir. Jenazah dari seorang pria berusia 55 tahun juga ditemukan di Lautoka.
Di Lautoka, Sekiva Knight mengatakan bahwa rumah-rumah yang terletak di sudut jalan Queens dan Natabua hampir sepenuhnya ditelan banjir.
Ravindra Lal, seorang penduduk setempat, membantu mengevakuasi tiga keluarga ke tempat yang lebih tinggi.
“Banjir kali ini datang sangat cepat dan arusnya sangat kuat. Keluarga-keluarga ini kehilangan semua harta kepemilikan mereka.” (Asia Pacific Report)