Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi-Presiden Indonesia, Joko Widodo baru saja melantik Fientje Suebu sebagai Duta Besar Indonesia yang bertugas di Selandia Baru. Ia menggantikan Tantowi Yahya yang sudah bertugas di sana sejak 2017 lalu. Ibu dari tiga anak ini merupakan perempuan pertama Papua jadi Duta Besar. Sebelumnya dia pernah menjadi Wakil Dubes RI di India.
Aktivis Hak Asasi Manusia Papua, Markus Haluk menilai penunjukan Fientje Suebu sebagai Dubes perempuan Papua pertama di Indonesia, bukan karena kepentingan politik semata. Tetapi karena punya kualitas dirinya seorang diplomat karier.” Orang yang sangat lama berkecimpung di bidang tersebut, jadi kualutas , kredibiltas dan intelektualitas sudah tertanam lama bagi Ibu Fientje Suebu,”kata Markus Haluk menanggapi pertanyaan arsip.jubi.id Rabu (12/1/2021) di sela sela peluncuran Lembaga Studi Melanesia di Jayapura.
Baca juga:
Pada masa Otsus, perempuan Papua tetap terlantar di tanahnya sendiri
Dia menambahkan keberhasilan ini semata karena kemampuan dan prestasinya, karena sudah lama bertugas dan sudah menguasai bidang diplomasi luar negeri.
“Saya mengucapkan selamat atas keberhasilan ini dan sebagai seorang perempuan Papua dan dari rahimnya telah melahirkan generasi Papua jelas sudah mengetahui masalah di tanah Papua. Kapan pun di mana pun dia berada,”kata Haluk seraya menambahkan bahwa mama Suebu akan menyampaikan masalah Papua kepada saudara saudara bangsa Maori di Selandia Baru.
Dia berharap, Dubes Suebu akan menyampaikan persoalan dan masalah Papua apa adanya sesuai dengan kenyataan di tanah Papua.”Karena sebagai seorang perempuan Papua berhubungan erat dengan soal kelahiran dan kematian,”katanya. Haluk juga berharap agar Fientje Suebu juga menyampaikan situasi terkini kepada kaum perempuan Pasifik.
31 tahun karier diplomat
Sementara itu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) jurusan Hubungan Internasional dari Universitas Kristen Indonesia (UKI) Jakarta, Dr Antie Soelaiman kepada jubi.co.di di sela-sela peluncuran Lembaga Studi Melanesia di Kota Jayapura, mengaku tidak begitu kenal dekat dengan Fientje Suebu. tetapi salah satu muridnya Henny Tabisu alumni Hubunan Internasional UKI Jakarta pernah bekerja selama dua tahun sewaktu Ibu Suebu menjadi wakil Dubes RI di India.
“Menurut cerita dari Henny Tabisu orang yang sangat rendah hati dan menghargai bagaimana memajukan tanah Papua ke depan. Saya ucapkan selama atas pelantikannya sebagai Dubes perempuan Papua pertama di Indonesia,”kata Antie Soelaiman.
Dia sangat berharap agar ke depan bisa melakukan kerja sama dengan kedutaan besar RI di Selandia Baru, khususnya terkait studi tentang Pasifik. “Saya harap kita bisa diundang atau bekerja sama dengan Dubes Selandia Baru,”katanya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo baru saja melantik Fientje Maritje Suebu sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Indonesia untuk Selandia Baru merangkap Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Niue. Presiden Jokowi melantik Dubes Fientje Suebu bersama dua orang Dubes lainnya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (12/1/2022).
Istri dari Pdt Philipus Sarwom ini sudah berkiprah di Kementerian Luar Negeri (Kemnelu ) RI selama 31 tahun. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Dinas Luar Negeri dari Kemenlu RI di Jakarta.
Setelah menyelesaikan pendidikan diplomat, langsung direkrut dan bekerja di Kemenlu RI di Jakarta.
Sebelum dilantik sebagai Dubes RI di Selandia Baru, Fientje Suebu sempat menjabat wakil Dubes RI di India sejak Februari 2018. Selanjutnya pada Juli 2021 lolos uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI dan ditetapkan sebagai Dubes RI di Selandia Baru.
Ibu tiga anak ini mengaku puluhan tahun bekerja di Deplu, bukan pekerjaan mudah sebab harus melakukan perjalanan ke luar negeri dan menetap selama tiga atau empat tahunan di sana. Ini merupakan tantangan untuk melakukan adaptasi dengan pekerjaan dan lingkungan, namun berkat dukungan dari suami Philipus Sarwom dan anak anak semuanya bisa berjalan dengan baik.(*)
Editor: Syam Terrajana