Jayapura, 5/5 (Jubi) — Jika ada yang mengatakan cuaca mempengaruhi budidaya ikan, namun di Papua hal tersebut tidaklah berpengaruh, secara khusus budidaya ikan air tawar.
Hal ini diakui oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Provinsi Papua, Astiler Maharadja, sekaligus menjelaskan bahwa budidaya ikan air tawar merupakan salah satu alternatif lainnya dalam memenuhi kebutuhan protein ikan bagi rakyat Papua.
“Selama ini proses produksi ikan air tawar berjalan lancer, sehingga bvisa dikatakan bahwa faktor cuaca tidak berpengaruh terhadap budidaya ikan tersebut, walaupun cuaca berganti – ganti dan sangat darurat,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Provinsi Papua, Astiler Maharadja, saat dikonfirmasi di Jayapura, Sabtu (4/5) kemarin.
Dari informasi yang diterima, pada tahun anggaran (TA) 2013 ini, didalam Dokemen Pelaksanaan Anggaran (DPA) DPK Provinsi Papua, dianggarkan dana untuk membangun kolam budidaya ikan air tawar seluas 30 hektar yang diperuntukan bagi masyarakat asli Papua yang berdomisili di wilayah Keerom.
“Akan tetapi di wilayah Koya, Kota Jayapura, ada iinformasi juga bahwa pihak perbankan ada yang menyalurkan bantuan, sehingga hal ini sangat baik sekali dan harus diberikan apresasi untuk menunjang budidaya ikan air tawar,” paparnya.
Khusus di Keerom, katanya, p[ada tahun 2013 direncanakan untuk buat kolam budidaya seluas 30 hektar, hal ini pihaknya sudah koordinasikan dengan Bupati Keerom, Yusuf Wally.
Dirinya berharap, program tersebut bisa memberikan kontribusi dalam pemenuhan protein ikan bagi rakyat Papua terutama yang ada di wilayah Kota/Kabupaten Jayapura dan Keerom.
“Di Sentani kami juga melihat ada bantuan dari Bank Papua bagi petani, sehingga kami sangat berterimakasih, sebabnya diharapkan adanya dukungan dari pihak bank – bank yang ada, agar bisa menunjang kegiatan yang dijalankan,” tandasnya. (Jubi/Eveerth)