Papua No.1 News Portal | Jubi
Honiara, Jubi – Seorang perempuan muda yang sering kali mengekspor kakao ke seluruh dunia, termasuk negara Kepulauan Pasifik lainnya, mengatakan keputusan pemerintah Kepulauan Solomon untuk melarang Facebook di negara tersebut akan memengaruhi bisnisnya.
Agnes Pilopaso dari North Guadalcanal menerangkan bahwa sejak memulai usahanya sebagai pengekspor kakao, Facebook telah sangat membantu upayanya karena itu murah dan mudah digunakan.
“Saya terkejut ketika saya mendengarkan berita bahwa pemerintah akan melarang Facebook di Kepulauan Solomon, saya tidak pernah berpikir ini akan pernah terjadi,” kata Agnes yang putus asa.
Dia menerangkan bahwa bisnisnya bisa berjalan dengan baik, bahkan selama pandemi ini, karena dia mampu mempertahankan jaringan dan kemitraannya dengan pembeli-pembeli dari luar negeri melalui Facebook.
“Saya memiliki latar belakang pendidikan yang terbatas sebelum saya terjun ke bisnis pengekspor kakao, tapi kemudian saya menemukan Facebook, itu adalah cara yang mudah dan murah bagi saya untuk mempromosikan bisnis saya, baik di dalam maupun luar negeri.
“Karena saya tidak bisa menulis dalam bahasa Inggris dan menyiapkan proposal, saya menghadapi kesulitan ketika saya baru mulai, tetapi Facebook memungkinkan saya untuk menempuh cara lain, saya mengambil foto dan mengunggahnya lalu saya bisa berbicara dengan pembeli lewat telepon,” kata Agnes, sembari memanen biji cokelat di perkebunannya.
Dia mengatakan bahwa penangguhan Facebook akan memutuskan bisnisnya dari kontak di luar negeri.
“Baru-baru ini melalui Facebook, saya bercakap-cakap dengan pembeli lain dari Samoa, mereka melakukan pemesanan dan pembayaran dilakukan dengan sangat cepat. Bagi saya Facebook adalah satu-satunya alat yang saya andalkan sebagai usaha ekspor kakao lokal di negara ini, kita bisa membangun kepercayaan pelanggan dengan sangat cepat dan dapat membangun bisnis kita.
“Pemerintah seharusnya tidak mengabaikan kita yang mengandalkan Facebook sebagai cara untuk mereka mempromosikan usaha, terutama usaha kecil lokal yang akan paling terpengaruh. Pemerintah seharusnya tidak hanya fokus pada sisi buruk platform itu tetapi juga mengingat orang-orang seperti kita,” tegas Agnes. (Solomon Times)
Editor: Kristianto Galuwo