Jayapura, Jubi – Mengingat Provinsi Papua akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Tahun 2020, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Papua akan menghitung kekurangan energi listrik di Papua.
“Dengan adanya PON XX di Papua, beban puncak diprediksi akan meningkat, dan dari hitungan sementara kita di Papua masih kekurangan 20 sampai 30 megawatt,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Papua, Bangun Manurung, di Jayapura, Selasa (12/5/2015).
Untuk mengetahui kekurangan, ujar dia, pihaknya masih menunggu sampai selesai pembangian venue di lima cluster yang ditunjung sebagai tuan rumah pelaksana.
“Saat ini hitungan kasar kita kekurangan bisa sampai 30 megawatt, untuk mengetahui pastinya kita masih tunggu sampai selesai pembagian venue,” katanya.
Ia jelaskan, hitungan pasokan listrik bukan saja dilihat dari penetapan venue-venue PON, tetapi akan di kalkulasi semuanya, termasuk komsumsi masyarakat, disitu baru dapat pastikan kekurangan berapa besar daya listrik untuk penyelenggaraan PON di Papua.
Selain itu, pemerintah Papua juga akan menyiapkan strategi atau rencana A dan B, artinya bersifat darurat, apakah nanti di siapkan genset di masing-masing venue yang betul-betul dianggap riskan.
“Oleh karena itu, kami dari Dinas ESDM Papua sudah siap untuk mengkalkulasi kekurangan daya listrik di Papua dan akan melakukan komunikasikan dengaan PLN,” kata Manurung.
Sebelumnya. General Manager PT PLN Persero Wilayah Papua dan Papua Barat, Robert Sitorus mengemukakan ,PLN akan terus berupaya menambah daya dan supplay listrik untuk kesiapan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Provinsi Papua. (Alexander Loen)