Erfit Naninti, karateka putri andalan Papua

Karateka Papua-Erfit Naninti
Karateka andalan di Kontingen Papua, Erfit Naninti - Jubi/Dok Istimewa

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Erfit Naninti, boleh dibilang menjadi salah satu atlet potensial yang dimiliki tim karate Papua saat ini. Karateka putri kelahiran Muna, 25 Juni 1995, itu tumbuh besar di Kota Sorong. Pekan Olahraga Nasional (PON) XX akan menjadi penampilan keduanya bersama tim Papua.

Erfit mulai menekuni olahraga beladiri karate sejak duduk di bangku kelas 1 SMP pada tahun 2007 di Dojo Universitas Cenderawasih (Uncen). Ia pun memulai kiprahnya sebagai seorang karateka di tim Papua sejak tahun 2014.

Read More

Ketika pertama kali bergabung, Erfit langsung mengikuti Kejuaraan di Makassar. Turun di nomor kumite 68 kg putri, Erfit keluar sebagai juara ketiga di iven pertamanya itu.

“Saya ikut karate sejak kelas 1 SMP, pertama kali saya ikut di Dojo Uncen tahun 2007. Saya pertama kali bergabung di tim Papua dari 2014, dan pertama kali ikut kejuaraan Kasat di Makassar, di kelas 68 kg putri,” ungkapnya saat dihubungi awak media Jubi, Minggu (25/7/21).

Erfit kemudian terpilih menjadi salah satu karateka Papua yang dikirim untuk mengikuti Pra PON XIX tahun 2015. Ia berhasil lolos ke hajatan olahraga akbar Indonesia itu di Jawa Barat, tahun 2016 silam.

Ketika berlaga di debut PON XIX Jawa Barat, Erfit merupakan satu dari dua karateka Papua  yang berhasil mempersembahkan medali, selain almarhumah Yolanda Asmuruf. Meski hanya medali perunggu, namun usia Erfit saat itu baru menginjak 21 tahun.

“Tahun 2015 saya ikut seleksi Pra PON dan di situ saya turun di kelas 61 kg putri dan berlanjut sampai sekarang di nomor pertandingan 61 kg tersebut. Di PON XIX Jawa Barat 2016 saya dapat juara 3 dan menyabet medali perunggu,” jelasnya.

Prestasi yang ia dapatkan juga cukup ciamik menuju PON XX. Di turnamen Walikota International Open Championship tahun 2019 di Surabaya ia mendapatkan medali emas di kelas kumite 61 kg. Lalu di Kejuaraan Nasional Akmil Open Championship 2020 Piala bergilir Gubernur di Magelang, ia juga sukses menyabet juara 1. Ketika itu, FORKI Papua juga  berhasil menjadi juara umum

“Selama pemusatan latihan (TC) kita ikut dua turnamen, dan saya dapat medali emas di Surabaya International Open Championship 2019 dan di Kejurnas Akmil Open 2020,” ujarnya.

PON XX akan menjadi PON kedua bagi Erfit Naninti. Targetnya tak muluk-muluk, ia ingin berusaha semaksimal mungkin untuk mempersembahkan prestasi terbaik bagi Tanah Papua di rumah sendiri. Dirinya mengaku akan berjuang sekuat tenaga agar nama Papua bisa berkibar di podium juara.

“Kalau soal target kita tergantung masing-masing, saya secara pribadi mau berusaha semaksimal mungkin. Alhamdulillah, Puji Tuhan, selama TC untuk persiapan PON XX ini saya selalu berusaha berlatih semaksimal mungkin walaupun di tengah pandemi. Saya ingin memberikan yang terbaik dan ingin menjadi yang terbaik pada PON nanti, hingga bisa berada di podium juara, yang jelas pengurus ingin kami semua mendapatkan yang terbaik di PON dan bisa berada di podium,” pungkasnya.

Baca juga: Ivon Dike dan perahu naga, primadona Papua dulang medali emas PON

Pelatih kepala Karate Papua, Sensei Zakarias M. Sogorom, mengaku performa anak asuhnya sudah sangat signifikan. Namun dirinya pun tak mau muluk-muluk, hanya menargetkan 3 medali emas pada PON XX.

“Target kita 3 medali emas, baik beregu kata maupun kumite. Semuanya kita targetkan secara umum, tidak bebankan secara perorangan. Kita harap bisa melebihi target,” beber Zakarias.

Sementara itu, Ketua Umum Pengprov FORKI Papua, Christina L. Mano, mengatakan pihaknya optimis bisa mempersembahkan medali emas bagi kontingen Papua.

“Sebagai tuan rumah kita punya ambisi yang kuat untuk merebut medali. Kalau bisa lebih dari dua, kenapa tidak,” tandasnya. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply