Ia juga menyebutkan tidak akan berunding dengan pasukan Kurdi, yang mereka perangi di wilayah tersebut.
Papua No. 1 News Portal | Jubi,
Ankara, Jubi – Presiden Tayyip Erdogan memberitahu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, bahwa negaranya tidak akan pernah mengumumkan gencatan senjata di Suriah Timur Laut. Ia juga menyebutkan tidak akan berunding dengan pasukan Kurdi, yang mereka perangi di wilayah tersebut.
Turki terus maju dengan serangannya melawan milisi YPG Kurdi Suriah di Suriah Utara pada Selasa (15/10/2019). Angkah itu dilakukan meski AS memberlakukan sanksi dan memintanya untuk menghentikan operasi militer.
Berita terkait : Turki tangkap empat wali kota pro-Kurdi
Tangkis serangan Turki, militer Suriah akan dikerahkan
Turki copot wali kota pro-Kurdi
YPG, elemen utama pasukan yang memerangi ISIS, dianggap Ankara sebagai kelompok teroris yang terkait dengan gerilyawan separatis Kurdi di Turki.
Pada Senin, (14/10/2019) Trump mengumumkan sanksi terhadap Turki atas aksinya di Suriah. Keesokan harinya, pejabat senior AS mengatakan Washington bakal mengancam dengan lebih banyak sanksi untuk membujuk Turki agar melakukan gencatan senjata dan menghentikan serangannya.
Namun saat berbicara kepada awak media dalam perjalanan pulang dari Baku, Erdogan menyatakan serangan mereka akan terus dilancarkan hingga tujuannya tercapai dan menambahkan bahwa ia tidak takut dengan sanksi.
“Mereka mengatakan ‘umumkan genjatan senjata’. Kami tidak akan mendeklarasikan gencatan senjata,” kata Erdogan.
Erdogan menyatakan ia telah memberitahu Trump melalui telepon awal pekan ini bahwa ia harus mengirim delegasi AS ke Ankara untuk membahas tuntutan mereka dan berupaya mencapai kesepakatan. (*)
Editor : Edi Faisol