Enam orang hilang di laut akibat cuaca buruk di Solomon belum ditemukan

Gambar NASA untuk kota Nende atau Santa Cruz di Provinsi Temotu, Kepulauan Solomon. - RNZI/ NASA

| Papua No.1 News Portal | Jubi

Honiara, Jubi – Dua orang perawat dilaporkan termasuk dalam enam orang yang masih hilang di lautan di Provinsi Temotu, Kepulauan Solomon, pada Sabtu (11/7/2020) akibat cuaca buruk baru-baru ini.

Read More

Pejabat Plt. Komisaris Polisi Mostyn Mangau mengatakan kepada wartawan bahwa pencarian dilakukan oleh polisi dan petugas medis sejak Selasa (14/7/2020), tetapi tidak ada laporan dari siapapun yang telah melihat kapal itu atau orang-orang yang hilang sampai Rabu (15/7/2020).

“Sebuah perahu yang ditenagai satu mesin 40 daya-kuda mengangkut enam orang, termasuk dua perawat dari Klinik Manuopo di Kepulauan Reef,” kata Mangau.

Mangau mengatakan ada tiga laki-laki dan tiga perempuan menumpangi perahu tersebut. Dia menerangkan bahwa para penumpang tersebut berasal dari Desa Manuopo dan sedang dalam perjalanan kembali dari Lata, Santa Cruz, ketika mereka hilang. Para penumpang dikatakan mengunjungi Lata untuk mengunjungi bank.

“Kita juga mendapat bantuan dari Angkatan Udara Selandia Baru yang saat ini berada di negara ini untuk melakukan patroli pengawasan udara di Pasifik.”

Dia menambahkan bahwa menurut informasi dari kepolisian Lata mereka masih mengalami cuaca buruk yang menghambat upaya pencariannya.

Mangau juga mendesak masyarakat di Temotu untuk memperhatikan cuaca dan mendengarkan saran dari meteorologi mengenai perkiraan cuaca.

“Jangan bepergian ke laut saat cuaca buruk. Tetap tinggal di rumah dan ingat juga keselamatan kalian,” kata Mangau.

Komisaris Polisi tingkat Provinsi (PPC) di Temotu, James Toaki, dalam sebuah pernyataan pers membenarkan bahwa mereka masih mengalami angin kencang di lautan dan hujan deras di semua pulau-pulau di provinsi tersebut.

Sayangnya, katanya, akibat cuaca buruk, mereka tidak bisa melaut dan mencari orang-orang yang hilang.

Kapal itu hilang pada Sabtu, 11 Juli, dalam perjalanan ke Desa Manuopo, Kepulauan Reef, dari Lata.

Polisi Lata menerima laporan tentang kapal yang hilang pada Senin, 13 Juli.

Toaki mengatakan pencarian telah dilakukan pada hari Selasa, 14 Juli hingga Rabu, 15 Juli dan kemudian dihentikan karena kondisi cuaca yang tidak aman bagi mereka untuk melanjutkan pencarian. (Solomon Star News)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply