Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dipanggilnya empat pemain untuk memperkuat Tim Nasional (Timnas) Indonesia baik itu U23 dan Timnas dianggap sangat mengganggu persiapan Persipura dalam menghadapi sisa laga di putaran pertama kompetisi Shopee Liga 1 2019.
Empat pemain yang dipanggil tersebut diantaranya Todd Ferre, David Rumakiek, dan Gunansar Mandowen dipanggil untuk Training Center (TC) terpusat Timnas U-23 persiapan Sea Games Filipina pada bulan November 2019, sedangkan Yustinus pae dipanggil untuk memperkuat Timnas Senior.
“Sangat mengganggu. Karena pemain yang dipanggil itu adalah pemain kunci di tim Persipura. Tetapi itu adalah sebuah kewajiban untuk membela Negara. Kami menyerahkan sepenuhnya kepada Negara apa yang butuhkan dari tim Persipura,” kata Pelatih Persipura, Jacksen F Tiago atau JFT sapaan akrabnya kepada wartawan, Senin (26/8/2019) di Jayapura.
Walau mengganggu, JFT sebagai pelatih merelakan saja pemain intinya dipanggil oleh Timnas, agar bisa berkesempatan membela negaranya.
“Apapun pemain yang ada saya harus mencari akal untuk mengelola itu untuk menjadi sebuah kekuatan. hanya itu yang bisa saya lakukan untuk saat ini. Seadainya tiba-tiba mereka datang dan bergabung maka itu adalah sebuah rejeki kepada saya. Tetapi saya harus fokus terhadap pemain yang ada saat ini, karena yang ada saat ini sudah pasti bermain, yang tidak ada bisa saja iya bisa saja tidak bermain,” ujarnya.
Sementara, Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena mengatakan kemungkinan keempat pemain tersebut tidak bisa bermain kala Persipura menghadapi tamunya Bali United pada tanggal 1 September 2019 di Stadion Mandala, Jayapura.
“Mereka kemungkinan absen saat lawan Bali United. Kecuali jika memang mereka kembali pada tanggal 31 Agustus, tapi kita juga melihat kondisi terakhir mereka, jika memungkinan pasti akan diturunkan pelatih,” kata Rocky.
Meski begitu, Rocky mengatakan, kepentingan negara merupakan kepentingan diatas segala-galanya.
Rocky pun berharap, PT LIB sebagai operator liga untuk bisa membuat jadwal kompetisi dengan mangacu pada jadwal FIFA dan AFC.
“Yang penting sekarang itu, PT LIB itu tidak hanya berpatokan pada keinginan sponsor atau keinginan TV sebagai hak siar, tapi disinkronkan dengan kalender FIFA dan Timnas sendiri, sehingga semua tim juga memberikan dukungan ke Timnas,” ujarnya.
Hal ini kalau dilakukan oleh pihak operator liga maka tidak ada tim yang dirugikan saat tim tersebut melepas pemainnya untuk memperkuat Timnas.
“Syukur-syukur jika ada pemain yang pulang dengan kondisi fit, kalau tidak fit kan yang dirugikan adalah klub. Selama agenda Timnas tidak terstruktur dengan kalender FIFA dan AFC bahkan kompotesisi kita pasti semua aspek dirugikan,” katanya. (*)
Editor : Edho Sinaga