Ekonomi Papua triwulan I 2021 tumbuh positif

Bincang media bersama BI Papua
Sejumlah wartawan di Kota Jayapura saat mengikuti kegiatan Bincang Bincang Media oleh BI Papua, Rabu (30/6/2021) - Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga, mengatakan pertumbuhan ekonomi Papua pada triwulan I 2021 mengalami pertumbuhan positif seiring pemulihan yang terus berlangsung.

“Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan PDRB sebesar 14,28 persen (yoy) pada triwulan I 2021, yang masih didominasi oleh sektor tambang,” ujar Sinaga dalam rilisnya saat menggelar acara Bincang Bincang Media di Fox Hotel Jayapura, Rabu (30/6/2021).

Read More

Dikatakan Sinaga, jika PDRB dilakukan tanpa sektor tambang, perekonomian di Bumi Cenderawasih pada triwulan I 2021 terkontraksi sebesar -3,7 persen (yoy).

Dalam rangka mendorong pertumbuhan pada sektor non-tambang, lanjut Sinaga, terdapat tiga potensi pertumbuhan ekonomi alternatif, yaitu perikanan, pertanian, dan pariwisata tambang tersebut masih didominasi sektor tambang.

“Masing-masing sektor memiliki pangsa PDRB antara 4,7 persen, 5,21 persen, dan 7,7 persen sehingga pengembangan pada sektor tersebut dapat ikut mendorong pertumbuhan PDRB non-tambang,” ujar Sinaga.

Sinaga menambahkan tingkat inflasi di Provinsi Papua juga masih terkendali dengan angka inflasi tahunan. Pada Mei 2021 tercatat sebesar 0,88 persen (yoy), yang masih lebih rendah dibandingkan angka nasional sebesar 1,68 persen (yoy).

“Hal ini tidak lepas dari upaya tim pengendalian inflasi daerah atau TPID melalui program pengendalian cepat menuju Papua satu harga (Pace Juara), yang diturunka kepada konsep 4K, yaitu keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif,” ujar Singas.

Baca jug: Ekonomi Kota Jayapura tumbuh 1,74 persen

Sebelumnya, Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, mengatakan pemulihan ekonomi terus dilakukan salah satunya dengan menerapkan new normal di masa pandemi Covid-19.

“Masyarakat dan dunia usaha hanya bisa beraktivitas sampai pukul 10 malam supaya meningkatkan perekonomian yang sebelumnya mengalami lockdown,” ujar Tomi Mano.

Dikatakan Tomi Mano, semenjak menerapkan new normal, perekonomian ibukota Provinsi Papua itu tumbuh 3,86 persen. Bila dibandingkan pada Maret-September 2020, perekonomian Kota Jayapura anjlok hingga 0,98 persen.

“Saya berharap tetap menerapkan protokol kesehatan. Kebijakan yang kami lakukan, yaitu aktivitas ekonomi dan penanganan kesehatan tetap jalan bersamaan supaya meningkatkan PAD dan juga pendapatan masyarakat,” ujar Tomi Mano. (*)

Editor: Dewi Wulandari

Related posts

Leave a Reply