Ejek krisis campak di Samoa, koran di Selandia Baru minta maaf

Sekitar 40 orang berkumpul di luar kantor Otago Daily Times di Dunedin, beberapa membawa bendera Samoa, untuk memprotes kartun yang diterbitkan surat kabar itu. - RNZI / Tim Brown
Sekitar 40 orang berkumpul di luar kantor Otago Daily Times di Dunedin, beberapa membawa bendera Samoa, untuk memprotes kartun yang diterbitkan surat kabar itu. – RNZI / Tim Brown

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Dunedin, Jubi – Sebuah surat kabar di Selandia Baru telah menimbulkan kecaman publik, karena menerbitkan kartun yang meremehkan krisis campak di Samoa yang telah menewaskan 55 orang sejauh ini, kebanyakan dari mereka anak-anak di bawah usia empat tahun.

Read More

Surat kabar Otago Daily Times (ODT) menerbitkan kartun dari seniman Garrick Tremain dalam edisi Selasa (3/12/2019). Surat kabar itu telah mengeluarkan permintaan maaf pada Selasa sore, dengan menyatakan “konten dan pemilihan waktu kartun itu tidak sensitif, dan kami meminta maaf sedalam-dalamnya karena telah menerbitkannya.”

Samoa telah dilanda oleh wabah campak mematikan selama enam minggu terakhir. Sudah hampir 4.000 kasus yang dikonfirmasi di negara berpenduduk hanya 200.000 orang dan 55 orang telah meninggal, 50 di antaranya anak-anak di bawah empat tahun.

Editor ODT, Barry Stewart, menambahkan dalam permintaan maafnya bahwa ia akan meninjau kembali proses seleksi kartun koran tersebut. Stewart mengakui wabah itu menyebabkan kesedihan bagi orang-orang, wabah itu ‘musibah dan tragedi yang nyata’.

Kartun itu memicu amukan publik di Twitter. Seorang jurnalis Selandia Baru, Michael Field, yang juga menulis buku tentang Samoa, menyebut koran itu jahat dan kejam. “Mereka memiliki kartun yang mengolok-olok Samoa yang sedang berduka. Surat kabar mana lagi yang akan menertawakan kematian anak-anak?” tulisnya.

Anna Powles, dosen senior bidang keamanan Pasifik di Massey University di Selandia Baru, berkata surat kabar itu hanya mengeluarkan ‘permintaan maaf setengah hati’ untuk kartun yang ‘memalukan’ dan ‘sangat menjijikkan’.

Menurut Radio New Zealand, ODT dikatakan sedang mengkaji Garrick Tremain dengan kantor itu, dan tidak akan menerbitkan kartunnya sampai proses pengkajian selesai.

Sekitar 40 orang berkumpul di luar kantor ODT Rabu siang (4/12/2019), beberapa dari mereka membawa bendera Samoa, untuk memprotes kartun Tremain di surat kabar itu. Stewart lalu keluar untuk berbicara kepada para pengunjuk rasa, menegaskan bahwa karya Tremain tidak akan diterbitkan di halaman-halaman surat kabar tersebut sampai proses pengkajian kembali selesai.

Selasa kemarin surat kabar itu meminta maaf atas konten dan waktu penerbitan kartun yang sensitif, dan dalam halaman depan Kamis ini, surat kabar itu mengakui kesalahannya sekali lagi. (The Guardian)

 

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply