Papua No. 1 News Portal | Jubi
Nabire, Jubi – Kabupaten Nabire telah ditetapkan sebagai daerah rawan virus corona atau Covid-19, apalagi daerah ini disebut-sebut sebagai ‘terminal umum’ bagi lima kabupaten di pedalaman Papua.
Oleh karena itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua dari daerah pemilihan (dapil) 3 se-Meepago, Nason Utty, meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire agar segera menutup sementara semua akses masuk ke daerah itu.
“Nabire ini tempat persinggahan, bahkan pintu masuk untuk sejumlah kabupaten di pedalaman. Karena itu akses perhubungan udara dan laut atau pelabuhan harus ditutup. Tidak boleh ada penerbangan dan kapal laut sandar di Pelabuhan Samabusa,” ujarnya, saat sosialisasi bahaya virus corona di Nabire, Kamis (19/3/2020).
Nason yang membidangi Komisi Pendidikan dan Kesehatan DPR Papua ini mengatakan, kalau masih ada pesawat terbang dan kapal laut yang beroperasi, maka virus ini mudah masuk. “Apalagi di Nabire belum ada alat pendeteksi, kita mau tahu dari mana? Maka satu-satunya cara harus ditutup sementara waktu. Kita harus sayangi diri kita, keluarga dan masyarakat.”
Sementara itu, anggota DPR Papua lainnya, Deki Nawipa, berpendapat serupa bahwa kalau pemerintah tak berinisiatif menutup pelabuhan dan bandara, maka akan direkomendasikan kepada Solidaritas Anti-Corona (SAC) Nabire untuk segera bertindak.
“Kami akan temui bupati untuk sampaikan hal itu. Kalau tidak diindahkan, ya kami minta solidaritas yang baru dibentuk itu untuk bertindak. Ini bukan main-main lagi. Virus ini beredar terlalu cepat dan berbahaya bagi kita,” katanya.
Menurut dia, percuma saja melakukan pemantauan secara ketat di pelabuhan dan bandara tanpa ada alat pendeteksi yang tepat.
“Bila perlu transportasi darat dari Nabire ke Dogiyai, Deiyai, dan Paniai juga ditutup sementara waktu,” tegasnya. (*)
Editor: Kristianto Galuwo