Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Sentani, Jubi – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Jayapura, Edison Awoitauw, mempertanyakan kinerja sekaligus penggunaan anggaran di Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Jayapura.
“Setiap tahun kami anggarkan sekitar Rp 300 juta hingga Rp 500 juta untuk KPA. Tapi kami belum menerima laporan kegiatan yang dilakukan KPA,” kata Edison Awoitauw, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/12/2018).
Menurutnya, anggaran yang diberikan kepada KPA dengan tujuan agar ada program atau kegiatan sosialisasi yang sifatnya membantu generasi muda di daerah ini untuk memahami HIV-AIDS dan bisa menjaga kesehatan dan tidak berperilaku yang bisa merugikan dirinya sendiri.
Oleh sebab itu, kata Awoitauw, lebih baik anggaran yang selama ini diberikan kepada KPA akan dialihkan saja kepada organisasi-organisasi yang proaktif melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.
“Misalnya, Yayasan Noken Papua yang bisa menggandeng dan mendapat dukungan dari Unicef. Kegiatan mereka rutin dan sangat jelas. Tentu ada dampak yang diperoleh oleh generasi muda agar terhindar dari penyalahgunaan narkoba, perilaku seks berisiko, dan perilaku lainnya,” ujarnya.
Terpisah, Ketua Yayasan Noken Papua, Nani Pundu, mengatkan yayasan yang dipimpinnya dalam satu tahun ini terus melaksanakan sejumlah kegiatan yang sifatnya sosialisasi, pelatihan, dan pembinaan bagi genarasi muda. Baik anak sekolah maupun mereka yang putus sekolah.
“Kami berharap agar apa yang selama ini diperoleh dari sejumlah kegiatan dan pelatihan yang diikuti dapat dilaksanakan serta menjadi bekal pengetahuan mereka di naman yang serba moderen ini,” katanya. (*)