Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Merauke, Benjamin Latumahina, menyoroti masalah beras petani yang banyak masih menumpuk di rumah maupun di tempat penggilingan. Selain itu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) hingga berdampak antrean panjang di sejumlah SPBU.
Hal itu disampaikan Benjamin dalam sambutannya usai diambil sumpahnya bersama dua pimpinan dewan lain, Sabtu (23/11/2019).
Khusus beras, katanya, sudah empat bulan petani menjerit karena tak kunjung diserap Bulog Sub Divre Merauke.
“Kami sudah beberapa kali melakukan rapat dengar pendapat bersama Kepala Bulog, Djabiruddin. Hanya saja belum dapat mengurai persoalan dimaksud,”ungkapnya.
Benjamin meminta kepada Bupati Merauke, Frederikus Gebze, melakukan koordinasi bersama semua pihak agar permasalahan tentang beras menjadi terang benderang, sehingga tak muncul tudingan miring ke pihak-pihak tertentu.
Khusus berkaitan dengan kelangkaan BBM, menurutnya, sangat menghambat pembangunan di Merauke. Antrean panjang masih terjadi di beberapa SPBU. Bahkan sampai sekarang Pertamina tak kunjung menyampaikan stok BBM yang tersedia.
Bupati Merauke, Frederikus Gebze, mengatakan pihaknya telah melakukan sidak di sejumlah SPBU bersama Kapolres serta Dandim 1707 Merauke dan sejauh itu tak terjadi kelangkaan.
“Antrean juga masih wajar saja. Tidak membuat masyarakat menunggu lama. Intinya adalah pelayanan masih berjalan, karena Pertamina masih memiliki stok BBM hingga akhir bulan,” jelasnya.
Khusus untuk beras, katanya, penyerapan terus dilakukan oleh Bulog Sub Divre Merauke. Lalu Pemkab Merauke juga segera mengirim 70 ton beras ke Negara Papua Nugini. (*)
Editor: Dewi Wulandari