Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Papua Bidang Ekonomi, Mustakim, mengimbau pemerintah daerah agar mendorong peningkatan komoditas pangan lokal di tengah pendemi virus corona.
“Kebutuhan pangan yang ada di Tanah Papua ini boleh dikatakan 70 persen masih didatangkan dari luar daerah seperti Surabaya, Makassar, Manado, dan Jakarta,” ujar Mustakim di Pasar Hamadi, belum lama ini.
Menurut Mustakim, supaya mengurangi ketergantungan komoditas pangan dari luar daerah, komoditas lokal seperti bawang merah, bawang putih, dan telur harus diberdayakan.
“Pemerintah daerah khususnya instansi terkait agar ke depannya harus memikirkan pemberdayaan produksi kebutuhan pangan. Bawang merah dan bawang putih bisa kita tanam di Papua, produksi telur juga ada di Papua,” ujar Mustakim.
Dalam menyiasati hal itu, diungkapkan Mustakim, harus melibatkan petani. Selain untuk meningkatkan stok komoditas pangan, hal ini juga berdampak pada meningkatkan perekonomian petani.
“Sekarang ini harga bawang Rp100 ribu per kilogram, telur ayam Rp95 ribu hingga Rp100 ribu satu rak. Kalau komoditas pangan ini diproduksi di Papua saya yakin pasokannya tetap terjaga,” ujar Mustakim.
Kepala Dinas Perindistrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Tenaga Kerja Papua, Omah Laduani Ladamay, mengatakan memberdayakan ekonomi lokal berupa penguatan komoditas strategis supaya tidak terlalu banyak ketergantungan dari luar.
“Papua hanya bisa produksi 30 persen kebutuhan telur, sisanya dari luar Papua. Selama ini pemasokan barang dari Jayapura ke Wamena terbatas, karena produksi pangan lokal kita kurang,” ujar Laduany.
Untuk itu, Laduany berharap kebijakan dari hulu harus didorong supaya ketergantungan Papua akan komoditas pangan dari luar daerah mulai dikurangi. (*)
Editor: Dewi Wulandari