Diunggulkan sejumlah hitung cepat, pasangan Jokowi-Ma’ruf memilih menunggu hasil resmi KPU

Foto ilustrasi - pixabay.com
Foto ilustrasi – pixabay.com

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden RI Jokowi-Ma’ruf Amin menyatakan enggan mendeklarasikan kemenangan meskipun hitung cepat lembaga survei menunjukkan kemenangan keduanya. Mereka menyatakan akan menunggu hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum atau KPU tentang hasil Pemilihan Presiden 2019. Sebaliknya, calon Presiden Prabowo Subianto justru mengklaim memiliki hasil “real count” yang menunjukkan dirinya meraih 62 persen suara dalam Pemilihan Presiden 2019.

Read More

Ma’ruf Amin menyatakan dirinya bersama Jokowi akan menunggu hasil penghitungan resmi Komisi Pemilihan Umum atau KPU tentang hasil Pemilihan Presiden 2019. “Kenapa kita tidak mengatakan kita menang kemudian men-‘declare’ dan menyatakan karena kita ingin menghormati aturan dan tidak ingin mendelegitimasi kedudukan KPU,” kata Ma’ruf di kediamannya di Situbondo, Jakarta, Kamis (18/4/2019).

Dia mengatakan hasil hitung cepat lembaga survei memang hampir jarang meleset dari penghitungan resmi. Namun dirinya bersama Jokowi dan tim ingin menghormati lembaga yang memiliki kompetensi untuk memberikan pengumuman, yakni KPU RI. “Kalau kita menyatakan menang sebelum pengumuman resmi, kayaknya kok tidak etis. Walaupun orang semua sudah tahu kalau ‘quick count’ itu biasanya (sesuai) yang terjadi,” ujar dia.

Dua juga mengimbau masyarakat agar tidak berlebihan dalam menyambut euforia berlebihan terhadap hasil hitung cepat karena penghitungan itu belum resmi. Meskipun demikian dia bersama Jokowi bersyukur jika menurut hitung cepat sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Jokowi-Ma’ruf menang.

Sebelumnya, pada Rabu (17/4/2019), calon Presiden Prabowo Subianto mengklaim pihaknya meraih kemenangan berdasarkan hasil real count internal dengan perolehan suara 62 persen. “Saya hanya ingin memberikan update bahwa berdasarkan real count. Kita sudah berada di posisi 62 persen. Ini adalah hasil real count,” kata Prabowo dalam konferensi pers di Jalan Kertanegara, Jakarta, Rabu malam.

Hal itu berdasarkan hasil penghitungan di 320 ribu lebih tempat pemungutan suara (TPS). “Saya sudah diyakinkan ahli-ahli statistik bahwa ini tidak akan berubah banyak,” kata Prabowo dalam keterangan pers yang dihadiri Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-jufri, Sekjen PKS Mustafa Kamal, Eggi Sudjana, Yusuf Martak serta Rahmawati Soekarnoputri. Uniknya, Sandiaga Uno tak terlihat dalam keterangan pers yang mengklaim kemenangan Prabowo itu.

Pemilihan Umum 2019 digelar di 813.350 TPS yang tersebar di seluruh Indonesia. Mengacu pernyataan Prabowo, klaim raihan 62 persen suara dalam Pemilihan Presiden 2019 itu didasarkan hasil real count dari 320 ribu lebih TPS, atau berkisar 39,3 persen dari total TPS yang ada dalam Pemilihan Presiden 2019.

Prabowo pun mengklaim bahwa dirinya akan terpilih sebagai presiden Indonesia. “Karena kita sudah menang rakyat bersama kita. Kita bagian dari rakyat. Saya akan jadi Presiden seluruh rakyat Indonesia. Bagi saudara-saudara yang membela 01, tetap kau akan saya bela, saya akan dan sudah menjadi Presiden Indonesia, Indonesia yang menang, Indonesia yang adil dan makmur. Indonesia yang disegani dunia, Indonesia yang tidak akan ada orang lapar lagi, Indonesia yang rakyatnya bisa senyum,” papar Prabowo.

Usai mengklaim kemenangannya dalam Pemilihan Presiden 2019, Prabowo mengucapkan takbir-takbir di hadapan ratusan pendukungnya. Seusai mengucapkan takbir, Prabowo langsung sujud syukur.(*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply