Disprindagkop libatkan 20 kelompok perajin produksi cindera mata PON Papua

Penjual pernak-pernik khas Papua binaan Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura - Jubi/Ramah
Penjual pernak-pernik khas Papua binaan Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura – Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kota Jayapura melibatkan 20 kelompok pengrajin noken (tas rajut khas Papua) untuk membuat souvenir yang akan dijadikan cindera mata bagi para wisatawan dan atlet yang berlaga.

Read More

Kadisperindagkop dan UKM Kota Jayapura, Robert L. N. Awi di Jayapura mengatakan, setiap kelompok diminta membuat kreasi baru dari logo Kota Jayapura yang akan ditempel di noken.

“Masing-masing kelompok diminta berinovasi dan berkreatifitas dengan noken yang salah satunya ada logo Kota Jayapura, Provinsi Papua dan PON,” kata Kadisperindagkop dan UKM) Kota Jayapura, Robert L. N. Awi di Jayapura, Senin (25/2/19).

Awi menjelaskan, dilibatkannya para perajin ini bertujuan untuk menciptakan produk yang bisa  menjadi oleh-oleh bagi para pengunjung maupun peserta PON 2020 di Papua. 20 kelompok ini diminta membuat souvenir dengan harga jual terjangkau sehingga bisa dibeli oleh masyarakat masyarakat luas.

“Tentu saja dengan adanya PON di Papua ini menjadi angin segar bagi masyarakat khususnya para pengrajin noken untuk mewujudkan kesejahteraan ekonomi dalam keluarganya masing-masing,” ujarnya.

Salah satu penjual pernak-pernik khas Papua, Tati Youwe mengatakan, kelompoknya mulai memproduksi noken dengan logo PON, lambang Kota Jayapura dan Provinsi Papua. Menurut Youwe, untuk mendapatkan bahan baku pembuatan noken tidaklah sulit. Ia berharap, noken hasil kreasi para perajin bisa menarik minat para wisatawan yang datang dalam perhelatan olahraga empat tahunan ini.

“Sangat bersyukur dengan adanya PON di Kota Jayapura karena menambah penjualan pernak-pernik karena banyak pengunjung yang akan datang ke Kota Jayapura. Nokennya dibuat dulu, kalau sudah banyak baru dibawa untuk dijual,” jelasnya. (*)

 

Editor : Edho Sinaga

Related posts

Leave a Reply