Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura dampingi 26 pengusaha industri rumah tangga

Salah satu penjual pernak-pernik khas Papua di Pasar Hamadi, Kota Jayapura - Jubi/Ramah
Salah satu penjual pernak-pernik khas Papua di Pasar Hamadi, Kota Jayapura – Jubi/Ramah

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jayapura, Jubi – Dinas Perindustrin Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Mengah atau Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura tengah mendampingi 26 pengusaha industri rumah tangga di Kota Jayapura, Papua. Pendampingan itu dilakukan agar para pengusaha bisa mandiri dan meraih keuntungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Read More

Kepala Bidang Industri Kecil Menengah Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Jayapura, Djopari menyatakan pendampingan itu diberikan dengan mengajarkan manajemen keuangan, dan cara peningkatan efisiensi produksi. Djopari menyatakan para pendamping terus mendorong para untuk mengembangkan usaha mereka.

“Bantuan yang kami berikan sesuai keperluan masing-masing kepada penguasaha industri rumah tangga, seperti usaha kue, batik, dan kerajinan tangan. Harapan kami, usaha di tingkat rumah tangga nantinya tidak sekadar menjadi pekerjaan sampingan, namun menjadi pencaharian utama para pengusaha,” kata Djopari di Jayapura, Selasa (30/4/2019).

Salah satu pelaku usaha yang mendapatkan pendampingan itu, Tati Youwe mengatakan telah mendapatkan bantuan dana dan peralatan kerja dari Pemerintah Kota Jayapura sejak 2018. “Setiap pekannya, pendamping dari Disperindagkop dan UKM Kota Jayapura datang dan memeriksa perkembangan usaha kerajinan tangan kami, dan memberikan saran pengembangan usaha kami,” jelas Youwe.

Youwe menuturkan usaha kerajinan tangan kelompoknya dijalankan oleh lima orang. Usaha kerajinan tangan Youwe membuat beragam pernak-pernik khas Papua seperti gelang, kalung, anting, gantungan kunci, bros, tas noken, kotak tisu, hiasan bunga, bahkan patung.

“Sebagain saya kerjakan sendiri, ada juga yang dikerjakan teman-teman yang dititipkan ke saya untuk dijual. Sebagian besar bahan bakunya dari Jayapura, namun ada bahan baku yang didatangkan dari Jawa. Saya bisa menjual barang kerajinan tangan itu dengan harga mulai dari Rp10 ribu hingga ratusan ribu,” ujar Youwe.

Sehari-hari, Youwe berjualan di Pasar Hamadi, dan mendapatkan penghasilan kotor sekitar Rp200 ribu hingga Rp500 ribu per hari. Jika mengikuti pameran kerajinan tangan di Jayapura, Youwe bisa mengantongi meraup pendapatan kotor hingga Rp5 juta. (*)

Editor: Aryo Wisanggeni G

Related posts

Leave a Reply