Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Komunikasi dan Informatika atau Diskominfo Papua menggelar sosialisasi dan bimbingan teknis tahan kedua sistem aplikasi Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua 2020. Sosialisasi dan bimbingan teknis yang diikuti para operator Komite Olahraga Nasional Indonesia se-Indonesia itu digelar di Jayapura, Papua, Selasa (11/2/2020).
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahetraan Rakyat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, Muhammad Musa’ad mengatakan sistem aplikasi PON XX Papua itu disiapkan Diskominfo Papua. Sistem aplikasi itu berbasis komputasi awan (cloud) dan terintegrasi dengan sistem kependudukan Kementerian Dalam Negeri.
Menurut Musa’ad, sistem aplikasi PON XX Papua itu dapat dioperasikan secara daring dari seluruh Indonesia, dan akan digunakan dalam proses pendaftaran kontingen PON XX Papua. “Sistem ini juga dipersiapkan untuk memberikan dukungan pada game management system maupun non-game management system,” kata Musa’ad.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Umum Panitia Besar (PB) PON XX Papua, Elia Loupatty meminta Diskominfo Papua untuk menjelaskan cara penggunaan sistem aplikasi PON itu kepada setiap operator KONI. Penjelasan yang baik dan rinci dibutuhkan agar penggunaan sistem aplikasi itu tidak menimbulkan masalah.
“Jangan sampai ada peserta yang mengaku tidak terdaftar karena sistem online ini. Jangan sampai kontingen yang tiba 270 orang, sementara yang terdaftar secara online 268 orang. Kalau sudah begini, dua orang ini akan tinggal di mana, dan apakah bisa ikut bertanding atau tidak? Hal ini yang harus disepakati di dalam sistem ini. Untuk itu, penyampaian soal aplikasi ini harus baik, agar setiap operator dari KONI se-Indonesia tidak salah paham atau tidak mengerti,” kata Loupatty.
Loupatty juga meminta panitia mengetahui dengan rinci barang bawaan setiap kontingen. Kelalaian dalam mendata barang bawaan setiap atlet misalnya, akan menjadi beban dan pekerjaan tambahan bagi panitia dalam melayani kebutuhan para atlet.
“Soal bawaan, terutama tas harus diberitahukan secara detail. Jangan tas bawa dua, tetapi dilaporkan tiga, karena pasti ada oknum-oknum yang memiliki sifat (kelakuan) tidak bagus. Untuk itu, dalam pelatihan ini, khusus operator saya harap bisa ikuti baik,” ujarnya.
Loupatty menyatakan Pemprov Papua dan PB PON Papua sedang mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan penyelenggaraan PON XX Papua dengan baik. Harapannya, perwakilan KONI se-Indonesia yang menghadiri PON XX Papua akan pulang dengan membawa kesan baik tentang Papua. “Silahkan sampaikan kepada kerabat, saudara, atau cucu yang menjadi atlet, tidak usah ragu ke Papua. Keamanan [Papua sudah] dijamin Pangdam XVII/Cenderawasih dan Kapolda Papua,” ujarnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G