Diplomasi noken Presiden Jokowi – Menlu Selandia Baru soal Papua

Papua
Presiden Joko Widodo saat menerima Menlu Selandia Baru, Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (15/11/2021) kemarin. (Dok/presidenri.go.id)

Papua No. 1 News Portal | Jubi

Jakarta, Jubi – Presiden Joko Widodo memberikan cindera mata berupa tas khas masyarakat Papua Noken kepada Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta saat kunjungan Istana Merdeka, Jakarta, Senin, (15/11/2021) kemarin. Presiden juga menjelaskan proses pembuatan noken buatan para mama Papua itu.

Read More

Dalam perbincangannya Presiden dengan Menlu Selandia Baru menjelaskan perkembangan pembangunan di Papua, termasuk ucapan terimakasih dukungan Selandia Baru terhadap integritas teritorial wilayah Indonesia.

Kepada Nanaia Mahuta, Jokowi menegaskan penghormatan hak asasi manusia (HAM) yang disebut menjadi perhatiannya, termasuk di Papua. Pembangunan di provinsi itu juga menjadi prioritas Presiden Jokowi.

“Saya memfokuskan antara lain pada pembangunan infrastruktur di Papua agar Papua terkoneksi dengan bagian lain Indonesia supaya rakyat Papua menikmati kemakmuran,” ujar Jokowi.

Baca juga :  Mama Papua dilarang menjual noken Bintang Kejora di sekitar stadion Lukas Enembe
Yakoba Lokbere kecewa mama-mama perajin noken tidak dilibatkan dalam PON
Museum noken seharusnya dikelola sebagai ikon dan destinasi wisata Papua

Ia menyebut sejumlah pembangunan infrastruktur secara masif yang telah dilakukan, antara lain Jalan Transpapua sepanjang 3.422 kilometer, Jalan Perbatasan Papua sepanjang 1.098 kilometer, dan Jembatan Youtefa sepanjang 1,3 kilometer. Pembangunan infrastruktur tersebut dimulai sejak periode pemerintahan pertama Presiden Jokowi.

“Saya sangat berharap Selandia Baru dapat memahami perkembangan Papua secara komprehensif,” kata Jokowi menambahkan.

Menurut Jokowi Selandia Baru adalah mitra penting Indonesia di kawasan Pasifik. Oleh karena itu, Presiden ingin agar kemitraan ini terus diperkuat.  “Terima kasih atas dukungan Selandia Baru pada Pacific Exposition Ke-2 yang dilakukan secara virtual,” katanya.

Jokowi juga menegaskan Indonesia memberikan perhatian khusus kepada Pasifik selama menjadi Ketua Presidensi Kelompok 20 (G20) pada tahun 2022. Ia menuturkan bahwa perwakilan dari negara-negara Pasifik akan diundang dalam KTT G20 pada bulan Oktober 2022.

“Dalam COP-26 (Konferensi Para Pihak mengenai Perubahan Iklim minggu lalu Indonesia secara khusus juga membawakan suara negara-negara kepulauan kecil yang tergabung dalam AIS (Archipelagic and Islands State),” kata Jokowi menegaskan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kunjungan Nanaia Mahuta ke Indonesia merupakan pertama kali ke luar negeri sebagai Menteri Luar Negeri Selandia Baru.

Menurut Retno, Indonesia dan Selandia Baru telah bermitra komprehensif sejak 2018. Kemitraan itu telah menjadi fondasi kuat dalam upaya kedua negara untuk terus meningkatkan kerja sama, termasuk pada masa sulit di tengah pandemi Covid-19.

“Tentunya kemitraan ini didasarkan pada asas saling menguntungkan, saling menghormati, dan menghormati kedaulatan serta integritas wilayah,” kata Retno. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply