Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi Papua bakal percepat sektor peternakan, seiring dengan kepastian unggas asal daerah tersebut yang dinyatakan bebas penyakit Avian Influenza. Kepastian bebas penyakit unggas asal Papua itu berdasarkkan surat keputusan Menteri Pertanian nomor 600/KPTS/PK.320/2017.
"Sedangkan pada 2025 Papua direncanakan bebas dari penyakit Brucellosis," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Papua, Elia Loupatty, kepada wartawan, di Jayapura, Kamis (5/4/2018).
Menurut dia, percepatan pembanguan peternakan dan kesehatan hewan akan dodorong melalui program strategis peningkatkan populasi dan produktifitas sapi potong melalui upaya khusus sapi indukan wajib bunting (UPSUS SIWAB).
"Hal ini akan dibarengi dengan alokasi dana tugas pembantuan guna keberhasilan program di Papua," ujar Elia menambahkan.
Menurut dia, program prioritas pemberdayaan ekonomi masyarakat pada aspek peternakan dan kesehatan hewan akan difokuskan di 15 kabupaten, yang setiap tahun dialokasikan kegiatan pengembangan pembibitan dan budi daya serta peningkatan populasi dan produktifitas ternak.
"Tahun ini masih dialokasikan dengan fokus komiditi ternak sapi dan babi. Untuk itu, kepada penanggung jawab pelaksana fungsi peternakan dan kesehatan hewan kabupaten dan kota agar dapat mengembangkan," katanya
Dirinya yakin pembagian alokasi dana Otsus bidang ekonomi sebesar 20 persen, dapat memacu percepatan sektor ekonomi. Begitu juga dengan kebijakan pembagian 80 persen yang selama ini diberikan ke kabupaten dan kota.
Keberpihaka itu diharapkan dapat mendorong pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di kampung-kampung, dan semakin meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Papua, Petrus Pasereng, mengatakan sampai saat ini Papua masih dalam kategori aman, namun pencegahan terhadap penyakit hewan tetap menjadi perhatian serius.
"Semua pihak harus sinergi untuk hal ini. Sebab, penularan penyakit hewan yang bersifat strategis dan zoonosis akan terjadi jika tak diantisipasi dengan pengaturan lalu-lintas ternak," kata Petrus.
Salah satu cara yang diterapkan untuk pencegahan dengan cara mengurangi ketergantungan hewan dari luar Papua. (*)