Dinas Tanamanan Pangan klaim ketersedian beras Papua aman

Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1,

Jayapura, Jubi – Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua mengklaim, ketersediaan beras untuk Papua sejauh ini sangat aman. Hal ini dikarenakan produksi padi di wilayah Merauke mengalami peningkatan yang sangat baik

Kepala Dinas Tanamanan Pangan dan Hortikultura Papua, Semuel Siriwa mengatakan beras dari Merauke saat ini masuk di Jayapura sebanyak 10 ribu ton. Sepanjang sejarah belum pernah beras sebanyak itu bisa masuk Papua, dan angkanya yang biasanya Bulog serap beras dari petani merauke 20 ribu, tahun ini sudah mencapai 30 ribu ton.

"Sesuai hasil komunikasi saya dengan kabid pengadaan beras Bulog, hal ini masih terus diupayakan untuk daerah utara Papua. Jadi ketersediaan beras untuk Papua masih sesuai dengan produksi selama ini, mudah-mudahan kebutuhan beras TNI/Polri dan masyarakat di sebagian utara Papua bisa di suplay dari Merauke," kata Siriwa kepada wartawan, di Jayapura, Selasa (8/11/2016).

Selain Merauke, ujar Siriwa, produksi beras di Kabupaten Nabire juga mulai meningkat. Untuk itu, pihaknya berarap Bulog bisa bekerja disana dengan program padi, jagung dan kedele.

"Khusus untuk peningkatan produktivitas padi tahun ini secara keseluruh Papua meningkat," ucapnya.

Menurutnya, produksi padi di Nabire cukup menunjukan hasil yang sangat baik. Dimana saat ini sudah mulai terlihat banyak tumpukan gabah dan beras di dinding rumah para petani. Apalagi 1000 hektare cetak sawah di daerah ini sudah terealisir.

"Beberapa waktu lalu kadisnya ada telepon saya memberi tahu jika di dinding rumah petani sudah disusun banyak gabah dan beras. Apalagi dengan adanya 1000 hektare sawah, sehingga petani sudah mulai tanam dan sebagain sudah panen, kami akan dorong ini terus," katanya

Secara terpisah, Hasnah, Aparatur Sipil Negara (ASN) di pemerintahan provinsi Papua mengaku beras jatah yang saat ini diterima pegawai asalnya dari Merauke dan kualitasnya lebih bagus dari sebelumnya.

"Sekarang beras dari Merauke yang kami terima, kualitasnya jauh berbeda dengan beras yang sebelumnya kami terima," kata Hasnah. (*)

Related posts

Leave a Reply