Papua No.1 News Portal
Jayapura, Jubi – Naik ke atas podium, Christian Sohilait mempraktikkan protokol kesehatan dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 yang menjadi imbauan WHO (World Health Organisation) atau lembaga dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengurus soal kesehatan dan anjuran pemerintah saat ini.
Sambil memegang pelantang (mikropon) Sohilait membersihkan ujungnya dengan tisu antiseptik. Ia lalu berbicara mengawali sambutan. Pakai masker saat melakukan kegiatan di dalam maupun luar ruangan. Menjaga jarak. Tak lupa mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.
“Hal-hal ini harus menjadi kebiasan serta rutinitas saat ini. Suka tidak suka, mau tidak mau. Protokol kesehatan ini wajib dilakukan semua warga di seluruh belahan bumi. Terlebih sebagai abdi negara yang bekerja melayani masyarakat,” ujarnya.
Sohilait bilang Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (PPAD) Papua, harus menjadi teladan sekaligus memberi contoh konkret buat semua OPD maupun intansi maupun lembaga lainnya di provinsi Papua. Sebab pendidikan menjadi ujung tombak dari segalanya.
Alumnus USTJ itu yang baru tiga bulan mendapat kepercayaan serta amanah menahkodai dinas PPAD Papua. Dia menyatakan berkomitmen bersama seluruh jajaran, melaksanakan etos kerja tinggi dengan berpedoman protokol kesehatan siap melaksanakan tugas kerja mana kala ASN di provinsi Papua mulai masuk kantor pada Senin (8/6/2020) pekan ini.
“Kami [dinas PPAD Papua] akan mengatur jadwal kerja para pegawai dengan mengedepankan protokol kesehatan. Jika satu bidang dalam satu ruangan kerja ada 10 pegawai, kita akan atur dengan bijaksana. Berapa pegawai masuk pada hari Senin, selanjutnya berapa pegawai lagi. Jadi tidak semua harus kerja dalam satu ruangan,” kata Sohilait merinci.
Selaku penasehat pengurus DWP Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua, mantan Sekda Kabupaten Lani Jaya, Papua itu tak lupa mewanti-wanti tiga hal pokok buat pengurus baru yang telah melaksanakan serah terima jabatan DWP dinas PPAD Papua.
Pertama ia tegaskan untuk segera menyusun badan pengurus baru. Kemudian membuat dan menyusun program kerja lima tahun berjalan secara fleksibel serta realistis yang bertujuan menggandeng peran para istri ASN di lingkungan dinas PPAD Papua. Ketiga prioritas membantu dan menolong para istri ASN di tengah pandemi Korona saat ini.
Para istri, kata Sohilat diibaratkan seorang pandu yang berperan penting dan harus bijaksana membagi waktu mengurus keluarga.
“Jangan para istri hanya sibuk urus suami saja baru lupa anak-anak. Begitu juga sebaliknya, hanya urus anak-anak lalu mengabaikan suami,” kata Sohilait serius sambil berkelakar disambut aplaus dari para ibu-ibu.
Ketua DWP Dinas PPAD Papua, Cheslien Zanty Manuputty Sohilait kepada pers mengatakan, pihaknya berkomitmen mendorong sosialisasi pencegahan Covid-19 bagi para ASN, isteri serta anak. Upaya konkrit ini merupakan salah satu program jangka pendek dengan tujuan memutus penyebaran virus korona.
“Kita tidak ingin virus Korona ini menyebar di lingkungan kerja dinas pendidikan, perpustakaan dan arsip daerah,” katanya kepada pers selesai sertijab di aula dinas PPAD Papua, Sabtu kemarin (6/6/2020).
Menurutnya, sosialisasi pencegahan Covid-19 menjadi atensi utama dan telah mendapat respon kepala dinas, maka program ini akan langsung dilaksanakan.
“Kita bentuk pengurus baru dulu setelah itu kita menyusun program kerja yang salah satu di antaranya melakukan sosialisasi Covid-19,” ujarnya. (*)
Editor: Syam Terrajana