Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua mengajak masyarakat di Papua untuk tidak bergantung kepada pangan impor. Kesadaran itu dinilai perlu untuk mengantisipasi dampak buruk pandemi Covid-19, termasuk risiko kerawanan pangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Papua, Semuel Siriwa mengatakan masyarakat harus lebih mencintai pangan lokal ataupun komoditas pangan lain yang dibudidayakan di Papua. Siriwa menyatakan jika semua daerah mempertahankan produksi pangan lokalnya, Papua tidak akan kekurangan stok pangan.
“Kita harus mencintai dan mau mengonsumsi pangan lokal yang ada di Papua. Jangan terpengaruh dengan buah dan sayuran impor,” kata Siriwa usai mengikuti rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Papua di Jayapura, Kamis (25/6/2020).
Selain pangan lokal, Siriwa juga berharap daerah penghasil beras di Papua mampu menopang kebutuhan beras di tingkat lokal. Siriwa juga berharap pertanian padi di Kabupaten Merauke menjadi lahan pertanian beririgasi yang terus didukungan dari wilayah sungai.
“Papua bisa swasembada beras apabila kita duduk bersama dengan [Kementerian] Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyangkut ketersedian air di Merauke. Kalau balai wilayah sungai di Merauke bisa memfasilitasi ketersedian air secara baik, pasti kita bisa tanam lebih banyak dalam satu tahun,” kata Siriwa.
Baca juga: BI Papua: Harus ada kerja sama antar daerah untuk tekan inflasi
Siriwa juga meyakini tol laut akan meningkatkan angkutan barang dari Merauke ke pesisir utara Papua. “Pelni juga akan mengusahakan tol laut lewat [pesisir] selatan Papua, kemudian ke [pesisir] utara [Papua dengan] membawa beras. Dengan begitu beras di Merauke bisa tersalurkan,” ujarnya.
Menurutnya, produksi padi di Nabire bisa dikembangkan untuk menyangga kebutuhan beras di wilayah adat Meepago dan Saireri. “Kami butuh dukungan bagaimana lahan-lahan sawah di Nabire bisa dioptimalkan. Kalau bisa, [kita] menambah luas lahan, karena potensi persawahan masih banyak,” katanya.
Siriwa menilai hingga kini produksi pangan di Papua masih berjalan baik. “Untuk saat ini ketahanan pangan Papua masih aman. Hanya saja, masih perlu dikembangkan lagi,” ujarnya.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad mengatakan ketersediaan sembako di Papua masih cukup, meskipun kebutuhan meningkat. “Syukur pada saat ini kita tidak mengalami kelangkaan. Stok beras kita masih bisa sampai empat bulan. Begitupun dengan beberapa komoditas lain, seperti telur, dan gula, tapi bisa diatasi,” kata Musa’ad.(*)
Editor: Aryo Wisanggeni G