Dinas Pertanian dan Hortikultura siapkan pangan lokal jelang Kongres Masyarakat Adat Nusantara

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw saat melakukan panen di Kampung Sekori belum lama ini. -Jubi/Engel Wally

Papua No.1 News Portal | Jubi

Sentani, Jubi – Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Jayapura, tengah mempersiapkan lahan dan bibit tanaman pangan lokal berupa keladi, singkong, dan sayur mayur di sejumlah kampung dengan melibatkan kelompok tani, menjelang pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara ke-VI di Kabupaten Jayapura, Papua.

Read More

Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Jayapura, Zakaria Kondobua mengatakan, untuk realisasi pangan lokal di setiap distrik sudah tersedia lahan seluas 2 hektare seperti di Sentani Timur, Sentani Barat Moi, Nimboran, Kemtuk Gresi, dan Kemtuk. Pengolaannya langsung oleh kelompok tani yang sudah ada sebelumnya di setiap kampung.

“Pangan lokal ini tanaman jangka panjang, tetapi juga untuk kebutuhan setiap hari bagi masyarakat, maka ada bibit tanaman yang sudah diberikan kepada setiap kelompok tani. Seperti sayur mayur yang dalam jangka pendek sedang dipersiapkan juga oleh kelompok tani, ” ujar Zakaria di Kantor Bupati Jayapura Gunung Merah Sentani, Selasa (8/3/2022).

Dalam penyediaan bibit, kata Kondobua, pihaknya akan langsung memberikan kepada kelompok tani ketika lahan kebun telah dipersiapkan. Sementara kendala yang dihadapi oleh masing-masing kelompok tani adalah semua proses pengolaan akan dilakukan secara manual.

“Setiap kelompok tani beranggotakan sepuluh orang, sehingga setiap kelompok di masing-masing kampung dapat bekerja sama dalam pengelolaan lahan seluas dua hektare,” ucapnya.

Untuk tanaman jangka panjang, lanjut Zakaria, pada pertengahan Maret ini para kelompok tani akan melaksanakan penanaman. Dengan kondisi cuaca saat ini, akan memudahkan kelompok tani dalam menyiapkan lahan dan pembuatan bedeng tanaman. Pada Maret hingga Oktober tanaman keladi, singkong, ubi sudah bisa dipanen ditambah dengan sayur mayur yang rutin ditanam dan setiap satu hingga dua bulan masa panennya.

“Dua hektare di sejumlah distrik, panen dipastikan mencapai puluhan ton dan itu cukup untuk pelaksanaan kegiatan kongres. Setelah panen, akan dilaporkan ke panitia agar bisa mengambil langsung dari kelompok tani dan dibawa ke kampung tempat pelaksanaan kegiatan kongres,” katanya.

Sementara itu, Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw yang juga Ketua Panitia Kongres mengatakan, pangan lokal menjadi menu utama dalam pelaksanaan Kongres Masyarakat Adat Nusantara.

“Tidak hanya soal budaya saja yang ditonjolkan. Tetapi kebiasaan bercocok tanam dan pangan lokal juga menjadi bagian yang tidak dipisahkan dari kehidupan masyarakat adat, dan ini yang mau disampaikan juga kepada saudara kita yang datang dari penjuru nusantara,” kata Bupati Mathius. (*)

Editor: Kristianto Galuwo

Related posts

Leave a Reply