Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Dinas Perikanan Kota Jayapura mendorong nelayan setempat untuk membentuk koperasi simpan pinjam khusus bagi nelayan. Dengan koperasi simpan pinjam, nelayan bisa menyisihkan keuntungan yang berlebih, dan selalu bisa mendapatkan pinjaman modal operasional ataupun pinjaman lunak saat paceklik.
Kepala Dinas Perikanan Kota Jayapura, Elsye Rumbekwan menyatakan pihaknya siap memfasilitasi kelompok nelayan yang ingin membangun koperasi simpan pinjam khusus bagi nelayan di Kota Jayapura. “Kami akan memfasilitasi, akan tetapi, para nelayan sendiri yang harus membentuk koperasi mereka,” kata Rumbekwan di Jayapura, Selasa (2/4/2019).
Dinas Perikanan Kota Jayapura memperkirakan terdapat sekitar 2.000 nelayan di Kota Jayapura, dan jumlah nelayan akan terus bertambah. Pembentukan koperasi simpan pinjam bagi nelayan menjadi penting, untuk mengantisipasi masa paceklik ketika tangkapan ikan nelayan menurun.
Menurut Rumbekwan pendapatan nelayan tangkap berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi faktor cuaca misalnya, yang tidak dapat dikendalikan atau diprediksi secara pasti. Selain itu, kebanyakan nelayan tangkap di Kota Jayapura tidak memiliki mata pencaharian selain melaut.
“Tidak banyak nelayan yang punya profesi lain. Sehingga, jika cuaca kurang bersahabat, mereka hanya akan menghabiskan waktu di rumah, sedangkan kebutuhan sehari-hari tetap harus dipenuhi,” ungkapnya.
Dengan membangun koperasi, nelayan tangkap bisa menyisihkan sebagian pendapatannya jika hasil tangkapan bagus dan banyak. “Jadi, nelayan memiliki simpanan yang di koperasi. Misalnya, dengan simpanan pokok Rp50 ribu, dan simpanan wajib Rp10 ribu tiap bulan. Simpanan itu bisa diambil bila sewaktu-waktu saat nelayan membutuhkan modal,” tuturnya.
Dinas Perikanan mulai menawarkan gagasan pembentukan koperasi simpan pinjam nelayan itu di kalangan para nelayan tangkap. “Yang sekarang kami ajak ini untuk membentuk koperasi adalah para nelayan tangkap. Kalau ini berhasil, tentu saja kami akan mendorong para nelayan budidaya ikut membangun koperasi simpan pinjam sendiri,” kata Rumbekwan.
Salah satu nelayan di Kampung Nelayan Hamadi, Oget mengatakan koperasi nelayan akan sangat membantu para nelayan mengelola keuangan mereka. “Sangat bagus, tapi harus dikelola orang yang benar-benar paham dan dapat dipercaya, sehingga uang tidak dibawa lari. Saya kalau tidak melaut menjadi tukang ojek untuk kebutuhan ekonomi,” jelasnya. (*)
Editor: Aryo Wisanggeni G