Papua No. 1 News Portal I Jubi
Jayapura, Jubi – Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3A KB) Provinsi Papua, dalam waktu dekat akan menggelar sosialisasi, tentang bahaya penggunaan lem aibon untuk mabuk yang marak di kalangan remaja.
Kepala Dinas P3A dan KB Papua, Annike Rawar mengatakan sangat prihatin dengan makin maraknya anak pecandu lem aibon yang berkeliaran di Kota Jayapura dan sekitarnya.
"Kami ingin sadarkan mereka dari kebiasaan buruk menghirup uap lem aibon, karena dampaknya sangat buruk," kata Annike, di Jayapura, Rabu (6/9/2017).
Menurut ia, pemahaman akan bahaya menghirup lem aibon akan melibatkan seluruh anak-anak, remaja maupun dewasa yang sudah masuk dalam kategori penikmat lem aibon.
"Kami akan gelar kegiatan ini di GOR Waringin Kotaraja, dengan harapan ke depan ada perubahan," ucapnya.
Dia menambahkan, menjaga generasi muda Papua dari hal-hal menyimpang tidak bisa dikerjakan sendiri, melainkan perlu keterlibatan semua pihak.
"Kami harap keterlibatan masyarakat, orangtua maupun lembaga pemerintah terkait hal ini," ujarnya.
Lorenzo Palaklely, warga Kelurahan Bhayangkara, Kota Jayapura, mengaku pengguna lem aibon bukan hanya dilakukan orang dewasa dan anak sekolah dasar, tapi sudah menjalar ke anak di bawah umur.
"Mereka terpaksa melakukan itu karena kurang mendapat perhatian dari orangtua, sehingga sangat mudah dipengaruhi lingkungan di mana mereka berada," kata Lorenzo.
Untuk itu, dirinya berharap pemerintah Kota Jayapura maupun pemerintah provinsi melalui dinas terkait jangan hanya diam, dikarenakan keberadaan anak-anak aibon sudah terlihat jelas di depan mata.
"Buat gebrakan dengan bertindak langsung, penanganan ini tidak bisa dilakukan hanya lewat teori," ucapnya. (*)