Papua No. 1 News Portal | Jubi
Jayapura, Jubi – Sebanyak 147 pejabat baru di lingkungan Universitas Cenderawasih (Uncen) secara resmi dilantik Rektor Universitas Cenderawasih Apolo Safanpo di Auditorium Uncen pada Senin, 17 Januari 2022.
Pejabat baru yang dilantik terdiri atas Ketua Jurusan 30 orang, Sekretaris Jurusan 24 orang, Ketua Program Studi Magister 6 orang, Program Studi Sarjana 33 orang, Sekretaris Program Studi 3 orang, Ketua Laboratorium 45 orang, Sekretaris Laboratorium 1 orang, Ketua Penjamin Mutu 3 orang, Ketua Unit Kerjasama 1 orang, dan Sekretaris Unit Kerjasama 1 orang.
Rektor Universitas Cenderawasih Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST, MT dalam sambutan mengatakan pelantikan tersebut merupakan amanat untuk melaksanakan tanggung jawab yang telah dipercayakan di unit kerja masing-masing. Dan tugasnya memastikan semua kegiatan akademik di jurusan, program studi, dan laboratorium harus berjalan dengan baik sebagaimana mestinya.
BACA JUGA: 700 mahasiswa eksodus minta gubernur perhatikan kelanjutan pendidikan mereka
“Semua dosen, pegawai, dan mahasiswa harus dilayani dengan baik,” katanya.
Sanfapo mengingatkan para pejabat yang baru dilantik untuk mengedepankan cara-cara diskusi dalam mengambil sebuah keputusan. “Karena dalam lembaga-lembaga representasi seorang pemimpin merupakan koordinator sebuah komunitas yang dipimpin dan keputusan diambil secara bersama-sama secara kolektif,” ujarnya.
Menurut Safanpo dalam pengambilan sebuah keputusan bersama ada yang perlu diperhatikan, yakni harus adanya apresiasi atau penghargaan bagi mereka yang sudah bekerja di prodi, jurusan, dan laboratorium. Selain itu dibutuhkan kritik di bagian-bagian yang masih kurang agar bisa ditingkatkan lebih baik dan perlu diberikan solusi.
“Segala sesuatu yang dilakukan pasti ada hal-hal yang baik di dalamnya. Kita harus mengambil hal-hal yang baik, belajar dari hal-hal yang baik yang sudah dilakukan orang lain dan memberikan penghargaan sepantasnya,” katanya.
Prof. Dr. Yohana S. Yembise, MA mengatakan perlu adanya evaluasi setiap semester dari universitas, khususnya di program studi terkait pembelajaran daring. Diperlukan evaluasi untuk mengetahui kendala yang dihadapi dosen maupun mahasiswa.
“Saya pikir ada kendala, tapi selama ini berjalan dengan lancar. Kendalanya salah satunya adalah fasilitas, yaitu mahasiswa yang tidak memiliki handphone dan pulsa data,” ujarnya.
Yambise yang dilantik sebagai ketua Program Studi S2 Pendidikan Bahasa Inggris tersebut mengatakan evaluasi bisa dilakukan dengan memulai survei terlebih dahulu. Hasil survei nantinya akan ditemukan beberapa rekomendasi yang dapat dipakai untuk melakukan evaluasi untuk merencanakan program-program dan kegiatan yang lebih baik lagi ke depannya.
“Saya sudah melakukan di mata kuliah saya. Semoga dengan survei dapat membantu sedikit kemajuan di prodi,” katanya.
Menurut mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tersebut minat mahasiswa untuk belajar bahasa Inggris cukup tinggi. Namun masih lebih banyak didominasi kaum perempuan dibandingkan kaum pria. Ia yakin ke depannya prodi bahasa Inggris akan berkembang dengan pesat berkat kaum perempuan.
“Kelihatan kaum perempuan mereka paling banyak. Guru-guru bahasa Inggris di SMA juga kebanyakan perempuan dibandingkan laki-laki,” ujarnya.(*)
Editor: Syofiardi