Papua No. 1 News Portal | Jubi
Merauke, Jubi – Nasib sial dialami seorang buruh pelabuhan perikanan Merauke, Fransiskus Gebze, yang ditembak oknum polisi di KP3 Laut Polres Merauke, SM. Saat menembak korban, oknum polisi itu diduga sedang dipengaruhi minuman beralkohol (minol).
Korban ditembak dua kali di bagian kaki kiri dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke guna menjalani perawatan lebih lanjut.
Susana Wanggaimu, isteri korban, saat ditemui Jubi di Unit Gawat Darurat (UGD) RSU setempat, Rabu (13/2/2019), menuturkan suaminya ditembak tadi pagi sekitar pukul 07.00 Waktu Indonesia Timur (WIT), ketika hendak menuju ke pelabuhan perikanan guna melakukan aktivitasnya sebagai tenaga buruh.
Saat di pertengahan jalan menuju pelabuhan, lanjut Susana, suaminya bertemu pelaku SM. Lalu pelaku turun dari motor dan diduga sedang dipengaruhi minol, langsung menembak korbang.
“Dari cerita suami saya, beberapa kali oknum polisi itu menembak dan tiga kali mengenai betis kaki kirinya. Setelah ditembak, pelaku masih memukul suami saya. Baru setelah itu pelaku minta mobil mengantar suami saya ke rumah sakit,” ujarnya.
Ditanya penyebabnya, Susana mengaku tidak ada.
“Saya sudah menanyakan beberapa kali jangan sampai ada persoalan, namun katanya tidak ada. Itu yang membuat saya sebagai isteri tidak terima baik,” ujarnya.
Susana meminta Kapolres Merauke, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bahara Marpaung, memberikan sanksi tegas kepada anggotanya dan diproses secara hukum.
“Pelaku harus memberikan nafkah kepada kami. Karena anak saya masih kecil semua. Suami saya pasti tidak bisa bekerja, karena kakinya ditembak dan masih dalam proses perawatan,” ujarnya.
Koordinator buruh pelabuhan perikanan, Hengky Mahuze, mengatakan korban ditembak dan setelah itu terjatuh. Lokasi kejadian tak jauh dari areal pelabuhan perikanan.
“Memang korban ditembak ketika sedang menuju ke pelabuhan untuk melaksanakan tugasnya,” kata dia.
“Sebelum berangkat, saya sudah minta korban tak boleh berangkat. Karena ada pesan singkat (SMS) dari SM kalau akan membuat perhitungan dengannya ketika bertemu. Hanya saja, korban tetap pergi bekerja seperti biasa,” ujarnya.
Saat di jalan itulah, demikian Hengky, SM bertemu korban dan menembaknya beberapa kali.
Menyangkut motif penembakan, Hengky mengaku berdasarkan informasi yang didapatkan jika korban memarahi beberapa anak buah kapal (ABK) di pelabuhan. Itu informasi awalnya. Hanya saja, korban mengaku tak keluar malam sebelum kejadian berlangsung.
Wakapolres Merauke, Komisaris Polisi (Kompol) YS Kadang, menjelaskan sempat terjadi pertengkaran antara SM dengan korban. Lalu Fransiskus Gebze berusaha menyerang SM dengan sebilah pisau.
Saat diberikan tembakan peringatan sebanyak tiga kali, demikian Wakapolres, Fransiskus tak mengindahkan. Sehingga dilumpuhkan dengan cara ditembak di bagian kaki kiri.
“Ya, polisi ambil langkah karena jarak keduanya sangat dekat,” ungkapnya.
Disinggung jika oknum polisi dalam keadaan mabuk, Wakapolres membantahnya. Kalau mabuk, kenapa sehingga langsung menolong korban dengan memanggil mobil sekaligus dibawanya ke rumah sakit. (*)
Editor : Dewi Wulandari