Diancam, penyanyi Afghanistan tetap kembali ke negerinya

Ilustrasi musisi, pixabay.com

Kabul, Jubi – Aryana Sayeed, salah seorang penyanyi paling terkenal Afghanistan, kembali ke negerinya, meski di tengah ancaman. Dengan berani ia menghadapi ancaman dan bertahan dengan pilihan pakaian yang dikenakannya.

Aryana masih sering pulang dan memberikan semangat kepada kaum perempuan lewat musiknya, perpaduan antara lagu-lagu pop dan tradisional, di negaranya yang masih memberlakukan pembatasan-pembatasan.

Read More

Berita lain :Perempuan Afgan dengan foto wajah mendunia, kini ditahan di Afganistan

Bom bunuh diri tewaskan 43 pejabat Afganistan

Muslim Syiah Afganistan minta perlindungan

“Sungguh sulit bagi saya sebagai penyanyi untuk melakukan tugas saya di Afghanistan dengan tekanan yang ada di benak saya, ancaman-ancaman yang saya terima, serangan-serangan di media sosial,” kata Aryana dalam wawancara di Kabul.

Ia mengakui menerima sejumlah pesan ancaman. “Yang pasti membuat takut,” kata Aryana menambahkan

Aryana pekan lalu selesai pentas di acara Bintang Afghanistan, kompetisi menyanyi yang disiarkan televisi. Pada tahun 2017 ia membuat heboh orang-orang Afghanistan yang konservatif ketika Aryana berpose mengenakan gaun berwarna-warni di satu konser Paris.

Baca juga : Dalam kondisi kesulitan, Afghanistan sumbang 1 juta dolar untuk UNRWA

Aksi jalan kaki menolak perang Afghanistan

Para tokoh agama mengancam akan membunuhnya jika kembali untuk tampil di sebuah konser yang sudah dijadwalkan di Kabul. Namun kenyataannya dia tampil bernyanyi untuk menghibur.

“Orang-orang senang mendengar suaranya. Tetapi mereka tidak suka dia,” kata pembuat film Sadamn Wahidi, yang mengerjakan film dokumenter tentang Aryana.

Keberhasilan Aryana di Afghanistan dan di antara orang-orang Afghanistan yang tinggal di luar negeri melukiskan betapa banyak perubahan terhadap perlakuan kepada kaum perempuan sejak penggulingan Taliban tahun 2001 oleh pasukan pimpinan Amerika Serikat.

Tetapi kecaman pedas yang diterimanya menunjukkan beberapa hal masih belum berubah banyak. Penyanyi itu dilahirkan 34 tahun lalu di Kabul. Keluarganya meninggalkan Afghanistan ketika terjadi perang saudara, menuju Pakistan dan kemudian ke Swiss saat itu ia masih berumur 8 tahun.  Setelah perkara suaka keluarga itu ditolak, mereka membayar penyelundup untuk sampai ke London, dan bermukim di sana hingga kini. (*)

Editor : Edi Faisol

Related posts

Leave a Reply