Papua No. 1 News Portal | Jubi ,
London, Jubi – Iran akan mempertahankan pasukan militernya di Suriah meski di bawah ancaman Israel. Seorang kepala Garda Revolusioner pada Rabu, (16/1/2019) menyebutkan Iran menentang ancaman Israel yang siap membidik mereka jika mereka tidak meninggalkan negara itu.
Sedangkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pasukan Israel akan terus menyerang orang-orang Iran di Suriah dan memperingatkan mereka agar keluar dari Negara itu secepatnya. “Karena kami akan meneruskan kebijakan tegas kami," kata Netanyahu.
Kantor berita semi-resmi ISNA yang mengutip Panglima Tinggi Garda Revolusioner, Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari, yang menolak ancaman tersebut, melaporkan bahwa Republik Islam Iran akan tetap mempertahankan seluruh militer dan para penasehat revolusionernya dan senjatanya di Suriah.
Jafari menyebut ancaman Netanyahu sebagai candaan, dan memperingatkan pemerintah Israel bermain dengan ekor singa. "Anda seharusnya takut pada hari raungan peluru-peluru kami yang dikendalikan dengan tepat dan jatuh di kepala Anda," kata Jafari.
Iran dan Rusia mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang tujuh tahun melawan pemberontak dan militan, dan telah mengirim ribuan prajurit ke negara itu.
Israel yang bertambah cemas dengan ulah Iran yang mungkin menempatkan pasukan militernya untuk jangka waktu lama di Suriah.
Netanyahu juga mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel melancarkan serangan atas apa yang dia sebut depot senjata Iran di Suriah. (*)