Papua No. 1 News Portal | Jubi
Wamena, Jubi – Selain meninjau sejumlah kerusakan akibat kerusuhan 23 September 2019, presiden Joko Widodo juga melakukan tatapPertemuan digelar di salah satu hotel di Wamena, Senin (28/10/2019). hadir para tokoh agama, tokoh masyarakat, Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Jayawijaya, serta ketua Asosiasi Bupati se Pegunungan Tengah Papua.
Dalam tatap muka itu, berbagai hal disampaikan kepada presiden, seperti meminta pemekaran provinsi Pegunungan Tengah Papua, pembenahan infrastruktur dan terdampak kerusuhan baik perkantoran, rumah, pertokoan hingga kampus STISIP Amal Ilmiah Yapis Wamena. Ada juga permintaan tentang anak asli Papua harus mendapat jabatan eselon II di pusat, Wakapolri harus anak Papua, jalan Trans Papua Wamena-Jayapura segara beroperasi, tokoh gereja minta 17 unit kendaraan bermotor serta mobil operasional pelayanan umat dan juga perpanjang landasan pacu Bandara Wamena.
Menjawab hal itu, presiden Joko Widodo menyampaikan sebetulnya telah diberlakukan moratorium tidak ada pemekaran di seluruh Indonesia, karena ada 183 permintaan pemekaran wilayah baik provinsi maupun kabupaten/kota yang diusulkan.
“Begitu dibuka satu, yang lain pasti ngantri di depan kantor saya setiap hari, tetapi khusus untuk pegunungan tengah Papua saya akan tindaklanjuti. Ini menjadi PR saya sepulang dari Wamena,” kata presiden.
Mengenai pembenahan infrastruktur bangunan terdampak rusuh 23 September 2019, Jokowi telah memerintahkan kementerian PUPR agar secapatnya dikerjakan dan diselesaikan baik 183 perumahan warga, 403 unit ruko serta pasar Wouma yang saat ini sedang dikerjakan dan ditargetkan rampung dua pekan ke depan.
Begitu juga dengan sejumlah fasilitas pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi di Wamena yang terkena dampak kerusuhan akan dibantu pemerintah pusat.
“Kita harus mengembalikan kepercayaan bahwa Wamena adalah kota aman. Saya mengajak semua pihak dimana kejadian di Wamena adalah tugas kita bersama untuk diselesaikan, karena semua ingin Wamena ini kembali normal baik fisik maupun pesikologis politiknya,” katanya.
Untuk jalan Trans Papua, kata mantan gubernur DKI Jakarta ini, sebetulnya sudah selesai namun saat ini masih ada satu jembatan yang masih dikerjakan dan tahun depan sudah bisa beroperasi sehingga membantu penekanan harga barang untuk meningkatkan perekonomian.
Ia katakan juga untuk perpanjangan landasan Bandara Wamena di 2020 nanti mulai dikerjakan, sehingga pesawat berbadan lebar dapat beroprasi untuk kebutuhan masyarakat.
Untuk peningkatan SDM bagi orang asli Papua, kata Jokowi, nantinya aka nada perekrutan bagi orang Papua di berbagai BUMN dan jabatan di pemerintah pusat.
Begitu pula soal permintaan agar Wakapolri merupakan anak Papua, Jokowi pun mengiyakan asalkan Kapolda Papua maupun Pangdam XVII/Cenderawasih dapat menjamin keamanan di tanah Papua ini.
“Soal permintaan kendaraan operasional bagi tokoh gereja akan disiapkan, namun gubernur Papua juga bersedia menyediakan mobil operasional untuk pelayanan umat setiap tokoh gereja,” ujar dia.
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua mengatakan pihaknya telah menyampaikan laporan kepada presiden terkait kerusakan yang terjadi pasca rusuh. Laporan itu ditanggapi langsung dan telah memerintahkan menteri PUPR untuk segera melakukan pembangunan rumah, ruko yang terbakar maupun kantor bupati serta kampus.
“Khusus untuk pasar Wouma yang ditargetkan dua minggu itu bisa selesai, cuma ada perintah presiden agar pertokoan di Wouma itu juga langsung dikerjakan supaya pasar bisa berjalan, aktivitas pertokoan juga bisa berjalan, “kata Banua.
Kata Banua. Presiden juga menyampaikan aktivitas ekonomi maupun pendidikan di Jayawijaya harus segera dipulihkan kembali, seperti pasar Wouma yang diberi target dua minggu. (*)
Editor: Syam Terrajana